Kejar Orientasi Proyek, Pembangunan Pasar Agropolitan di Pandeglang Mubadzir

Pandeglang, Harianexpose.com –

Keberadaan sejumlah proyek pembangunan pasar di Kabupaten Pandeglang, Banten, saat ini terkesan mubadzir. Seperti halnya proyek Pasar Agropolitan di Kecamatan Cikedal, yang dibangun dengan anggaran negara sebesar Rp.520 juta lebih.

Celakanya, justru pembangunan Pasar Cikedal tersebut tidak diminati oleh konsumen. Tak ayal lagi, sehingga bangunan los pasar itu pun kosong melongpong tak ada pedagang yang mau menempatinya.

Area bangunan Pasar Agropolitan dan Musholla serta MCK yang tampak kumuh dan tak berfungsi.

 

Bangunan Pasar Agropolitan yang dibangun pada Juli 2019 silam oleh pelaksana CV. Anderpati Pandeglang itu, kini kondisinya tampak rusak dan kumuh tak terawat. Bahkan, atap langit-langitnya pun sudah mulai berjatuhan. Selain itu, los pasar lainnya yang dibangun beberapa tahun sebelumnya juga tampak mubadzir ttidak ada pedagang yang mau mengisinya.

Demikian pula kondisi ruang Musholla dan MCK yang sama nyaris tak berfungsi. “MCK ini hanya berfungsi dua minggu sejak selesai di rehab”, ujar sejumlah pedagang kepada Harianexpose .com, seraya menambahkan, “ini jelas, kami lihat pekerjaan proyeknya dikerjakan asal-asalan pak. Akibatnya, penghuni kios pasar ini kesulitan bila ingin buang hajat”.

Menurut Koordinator LSM Badan Pemantau Pembangunan Provinsi Banten (BP3B), Encang Jauhari, yang melakukan investigasi di Pasar Agropolitan itu, menyebutkan, pasar yang dibangun dengan dana ratusan juta rupiah itu jelas tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat pedagang. “Ini jelas sangat kami sayangkan,” ujar Encang kepada Pers, di lokasi pasar tersebut.

 

Masih kata Encang, bangunan itu tidak ditempati para pedagang lantaran desainnya tidak sesuai dengan harapan masyarakat pedagang. Ini layak diduga akibat perencanaannya tidak pernah melibatkan masyarakat pedagang yang akan menggunakan pasar tersebut.

“Untuk itu Pemerintah Kabupaten Pandeglang, sebaiknya jangan asal bangun. Jangan pula salahkan masyarakat jika kemudian berpikir bahwa, pemerintah hanya mengejar orientasi proyek saja. Karena indikasi itu sangat kuat”, tegasnya.

Selain itu, BP3B berharap untuk ke depan, pemerintah daerah agar dalam membangun proyek apa pun harus berpikir asas manfa’atnya. Jangan sampai hanya mengejar proyek, tapi hasilnya justru tidak bermanfa’at apa pun bagi masyarakat.

Seperti halnya proyek Pasar Agropolitan yang sudah lama dibangun tapi tidak dimanfa’atkan. Akibatnya bangunan itu kini sudah pada rusak dan kumuh. Demikian Encang Jauhari mengingatkan.

Sementara itu, Kepala Bidang Pasar Disperindag Kabupaten Pandeglang, Aris, ketika ditemui Sabtu sore di kediamannya tidak bersedia menjelaskan atas pertanyaan wartawan terkait masalah Pasar Agropolitan tersebut. Namun, menurut stafnya, selaku Kepala Seksi Pasar, Jenal,  mengatakan, pembangunan Pasar Argopolitan di Cikedal itu atas desakan dari pemerintah pusat. “Itu saja penjelasan dari kami”, ujarnya singkat.

Laporan : Budiana.

Editor In Chief : Hairuzaman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.