Komisi IV DPR RI dan Dirjen KKP Kunker ke Nelayan Desa Lontar

0

Serang, Harianexpose.com

Dalam rangkan bhakti nelayan di Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Dirjen Kementerian Kelautan dan Perikanan, H. Jaeni Hanafi dan Bupati Serang, Hj. Ratu Tatu Chasanah, SE, M.Ak, mendapatkan kalungan bunga dari istri dan Ketua TP-PKK Desa Lontar, Kecamatan Tirtayasa, yang merupakan suatu wujud rasa terima kasih atas kunjunganya di Desa Lontar, Kecamatan Tirtayasa. Hal itu dikatakan Andy dan istri Kades Lontar, pada Senin (14/3/2023).

Kunjungan kerja Komisi IV, DPR RI bersama Kementrian Kelautan dan Perikanan yang berlokasi di lapangan sepak bola Desa Lonta, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, itu pada Senin (14/3/2022).

Tampak hadir H.Jaeni hanafi Dirjen KKP, H. Jaeni Hanafi, Hj.Alimus Komisi IV DPR RI, Hj. Alimus, Bupati Serang, Hj. Ratu Tatu Chasanah, SE, M.Ak, Wakil Ketua DPRD Provinsi Banten, Hm Fahmi Hakim SE, Ketua DPRD Kabupaten Serang, H. Bahrul Ulum, Kadis DKP Kabupaten Serang, Kepala Unit Pelabuhan Karangantu dan Manager BRI, Penyuluh DKP Kabupaten Serang  serta unsur Muspika Kecamatan Tirtayasa, juga Kepala Desa se-Kecamatan Tirtayasa, BPD serta kader Posyandu Desa Lontar. Hadir pula ampak juga Camat Tanara, H. Sadiq bersama Staf.

Bupati Serang, Hj. Ratu Tatu Chasanah, SE, M.Ak, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas  kunjungan kerja Komisi IV DPR RI bersama Kementrian Kelautan dan Perikanan, yang telah memberikan bantuan kepada korban rob laut yang berada di Desa Lontar, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang.

Sambung Bupati Serang, pihaknya mengajak bersinergi anggaran untuk mengembangkan potensi perikanan dan kesejahteraan para nelayan yang berada di wilayah Pontang  Tirtayasa dan Tanara (Pontorya) bersama Dirjen KKP, H Jaeni Hanafi, Anggota DPR RI, Hj. Alimus dan Wakil Ketua DPRD  Provinsi Banten, H. Fahmi Hakim, untuk bersinergi mengembangkan potensi perikanan di wilayah Provinsi Banten, khususnya Kabupaten Serang. “Kita tahu jika mengandalkan anggaran daerah sangat minim jika tidak ada suport dari anggaran pusat,” tandasnya.

Masih menurut Tatu Chasanah, di wilayah Desa Lontar ini untuk lokasi tambak begtu luas. Disini beberapa tahun yang lalu sempat buming penghasil udangnya. Namun, semakin kesini semakin hilang. Akan tetapi sekarang mulai bangkit lagi. Udang paname, ini bukti semangatnya para nelayan. Hal ini perlu di suport oleh pemerintah daerah dan pusat. Di Desa Lontar ini ada budi daya bandeng serta rumput laut yang tidak kalah pentingnya mempunya nilai tinggi.

“Dengan potensi daerah yang sangat menunjang, maka perlu ada perhatian prioritas dari pihak pemerintah pusat. Mohon arahan dan pentunjuk kepada Dirjen KKP dan Komisi IV DPR RI.” pungkas Bupati Serang.

Dirjen Perikanan Tangkap Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP), H. Jaeni Hanafi, dalam sambutanya menyatakan, nelayan kita kategorikan sebagai orang yang harus diangkat derajatnya. Nelayan adalah menjadi suatu objek paradigma yang tidak bagus yang selalu disematkan pada nelayan,

“Hal ini yang secara pribadi saya tidak bisa menerima. Nelayan dianggapnya miskin, bodoh, kumuh dan seterusnya, Padahal nelayan adalah salah satu penduduk yang mempunyai tingkat kecerdasan di atas rata -rata penduduk masyarakat Indonesia. kalau masih ada nelayan saat ini yang mempuyai pendidikan rendah, itu kerena tidak ada kesempatan nelayan untuk sekolah.

Maka salah satu program Dirjen tangkap KKP, katanya lagi, saat ini bagaimana mengembangkan pola pikir dan bagai lmana mengembangkan kecerdasan nelayan-nelayan yang ada di pesisir. Karena itu, salah satu programya adalah bagaimana kita membangun nelayan dari kampung-kampung nelayan yang salah satu tujuanya untuk mencerdaskan para kader-kader nelayan.

“Pemerintah sudah membuat sekolah-sekolah untuk menampung anak nelayan serta membangun kampung-kampung nelayan. Untuk tahun 2023 Provinsi Banten sebagai wilayah prioritas dalam pembabgunan kampung nelayan, objek wilayahnya Desa Lontar, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Provinsi Banten,” bebernya.

Dalam sesi diskusi tercatat ada tiga usulan dari warga Desa Lontar yakni, normalisasi kali peng dan di prioritaskannya bantuan perahu    nelayan dan alat tangkap serta tersedianya bibit rumput laut.

Semua usulan tersebut direspons dengan baik oleh Wakil Ketua DPRD Banten, Fahmi Hakim. Normalisasi kali peng, kata Fahmi, pada bulan Maret 2022 ini saya akan berkoordinasi dengan DPUPR Provinsi Banten untuk segera disurvei dan direalisasikan.

Senada dengan Hj. Alimus, menyikapi bibit rumput laut, maka setelah acara selesai Perempuan dari Komisi IV DPR RI ini didampingi Bupati Serang, langsung menyambangi kelompok petani rumput laut serta bincang – bincang dengan para anggota kelompok rumput laut. Tampak jelas keseriusannya merespons usulan warga Desa Lontar dan berpesan untuk segera dibentuk kelompok tani rumput laut. Komisi IV akan bersinergi dengan Dirjen KKP untuk dianggarkan.

Ely Damayanti sebagai Penyuluh Honorer DKP Kabupaten Serang, yang bekerja sejak tahun 2008 sampai saat ini, mengatakan,  kesempatan yang baik ini pihaknya mewakili dari 7 Penyuluh honorer mengusulkan kepada Komisi IV DPR RI, untuk memberikan kebijakan yang berpihak kepadanya dengan harapan perubahan status dari honorer menjadi ASN atau yang lainya yang sederajat. Hal itu untuk terciptanya sejahtera sebagai harapan semua orang.

Reportase : Suprani.

Editor In Chief : Hairuzaman.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *