Tangerang, Harianexpose.com –
Banyaknya edaran terkait pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) yang selalu disalahkan oleh sebagian orang. Seperti halnya yang terjadi baru-baru ini di Desa Pekayon, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang, Banten.
Awak media Harianexpose.com mencoba untuk mengkroscek kepada masyarakat yang berinisial AH. Secara kebetulan AH adalah Ketua Kelompok diwilayahnya. Tepatnya dilingkungan RT.02/01 Kampung Pekayon, Desa Pekayon, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang.
Kepada Harianexpose.com pada Jum’at (11/9), AH, menjelaskan, suaminya hanya seorang tukang parkir di kawasan Pasar Anyar, Kota Tangerang. Bahkan, warung pun baru dirintis. Hal itu bertujuan agar bisa bangkit dari kekurangan yang selama ini dirasakan. Selain itu, pihaknya juga membeberkan hanya mendapatkan penghasilan dari usaha warung sebesar Rp.50 ribu/harinya.
Bahkan, imbuh dia lagi, buku tabungan dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) nya pun dipegang oleh warga masing masing.
“Saya selalu diingatkan oleh petugas pendamping desa yaitu pak Arif. Dia yang selalu menghimbau kepada kami selaku Ketua Kelompok agar jangan sekali-kali memegang KKS dan buku tabungan warga. Karena sangat tidak dibenarkan oleh semua pihak,” tuturnya.
Ketika Harianexpose.com mencoba menghubungi Pendamping PKH Desa Pekayon, Saniatul Ma’rif, mengutarakan, tugasnya sebagai pendamping PKH hanya mendampingi dan mengawasi serta menampung berbagai keluhan KPM. “Semua keputusan kami serahkan kepada Dinas Sosial yang akan melanjutkan kepada Kemensos,” ujarnya.
” Kami tidak bisa mengambil tindakan apa pun. Apalagi ada berita yang beredar bahwa kami dianggap tidak memvalidasi warga yang kehidupannya sudah layak ini. Semua bukan kebijakan kami selaku pendamping PKH. Semua itu dari pihak Dinsos dan Kemensos yang akan survei dan terjun langsung ke masyarakat,” jelas Saniatul Ma’rif yang lebih akrab dipanggil Arif ini.
Arif menambahkan, dalam melakukan graduasi, para Pendamping PKH selalu berhati-hati dan meminta arahan serta masukan dari Supervisor (Spv) Kabupaten Tangerang, apakah sudah layak atau tidak untuk dilakukan graduasi.
“Kami pun menyarankan kepada Ketua Kelompok dan warga untuk melakukan pencairan dana Bansos PKHm Mencairkan masing-masing di mesin ATM dan Agen Brilink yang terdekat. Karena untuk Kecamatan Sukadiri belum mempunyai e-warung,” tambah Arif.
Harapan kami, katanya, selaku Pendamping PKH Desa Pekayon, Kecamatan Sukadiri, agar setiap ada permasalahan dibawah bisa dibicarakan terlebih dahulu. Jangan berkata dugaan-dugaan, tapi yang belum tentu kebenarannya. (Cep).