Tradisi Rebo Wakasan di Baros, Pedagang Ketupat “Dadakan” Menjamur

Serang, Harianexpose.com –

Tradisi Rebo Wakasan dipemghujung  bulan Syafar, umat Islam di wilayah Kecamatan Baros,  Kabupaten Serang, Banten, tampak begitu kental dengan nuansa religius. Tak ayal, tradisi Rebo Wakasan juga bagi sebagian pedagang yang biasa berjualan di Pasar Tradisional Baros,  Kecamatan Baros, menjadi lahan bisnis yang menguntungkan.  Sebab, saat uni muncul pedagang “dadakan” yang menjual ketupat untuk acara ritual Rebo Wakasan tersebut.

Uniknya, para pedagang ketupat musiman yang ada di Pasar Baros itu hanya berjualan ketupat untuk hari ini saja, Senin (12/10). Harga ketupat pun terbilang cukup murah dan terjangkau oleh semua kalangan lapisan masyarakat.

Menurut salah seorang pedagang di Pasar Baros, Siti Onah, tradisi “ngupat” pada Rebo Wakasan di bulan Syafar hingga kini masih dipertahankan oleh masyarakat muslim di wilayah Kecamatan Baros, Kabupaten Serang, Banten. Bahkan, tradisi tersebut telah berlangsung cukup lama dan telah menjadi suatu kebiasaan.

Seperti halnya warga Desa Tinggar, Kecamatan Baros, sambung Siti,   ada yang “ngupat” sebanyak dua kali yaitu hari pertama pada bulan Syafar dan akhir yang biasa disebut dengan Rebo Wakasan.

Menurut ia, disebut Rebo Wakasan ini merupakan  suatu penutup dan menolak datangnya berbagai mala petaka serta bisa terlepas dari musibah. Selain itu juga guna menyambut datangnya Maulid Nabi Muhammad SAW,

Laporan : Jakri Jakaria.

Www.Harianexpose.com @ 2020 "The News Online Portal Today"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top