Habis “Nikita Mirzani” Terbitlah “Pangdam Jaya”

Oleh : HAIRUZAMAN
(Editor In Chief Harianexpose.com)

Perseteruan antara Habib Rizieq Sihab (HRS), ternyata tak kunjung usai. Ternyata pasca berseteru dengan artis sensasional Nikita Mirzani (NM), lantaran dalam akun instagram NM mengatakan Habib itu tukang obat. Cuitan NM melalui akun instagramnya itu ternyata berbuntut panjang. Pasalnya, pendukung HRS, Maaher At-thuwailibi, mengancam akan menggeruduk rumah artis yang dijuluki “Nyai” itu bersama 800 massa Front Pembela Islam (FPI) jika NM tidak segera meminta ma’af.

Sontak saja, ancaman Maaher itu justru membuat Nikita menjadi tak bergeming sedikit pun. Nikita pun balas menyerang Ustadz Maaher dengan kalimat yang membuat telinga Maaher menjadi kian panas.

Bahkan, Nikita terus memberondong Maaher dengan berbagai cuitan di akun instagramnya. Hal itu membuat Maaher semakin tak berkutik dibuatnya. Rumah Nikita pun tampak dojaga ketat oleh Polisi Polres Jakarta Selatan guna mengantisipasi ancaman Maaher terhadap Nikita tersebut.

Berbeda perseteruan antara HRS dengan Nikita Mirzani, kini HRS berhadapan dengan sosok Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman, yang memerintahkan jajarannya untuk menurunkan seluruh baliho Habib Rizieq Sihab yang tersebar di banyak titik di ibu kota Jakarta. Menurut Dudung, semua hal memiliki aturan, termasuk pemasangan baliho.

Menurut Dudung, pemasangan baliho tak boleh sembarangan. Sudah ada aturan yang jelas di mana lokasi dan pembayaran pajaknya. “Begini, kalau siapa pun di Republik ini, siapa pun, ini negara hukum, harus taat pada hukum. Kalau masang baliho ada aturannya, ada bayar pajaknya, tempatnya sudah ditentukan, jangan seenaknya sndiri, ” tegas Dudung, ketika memimpin Apel Siaga di Monas, Jum’at (20/11).

Namun aksi Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachnan, itu mendapatkan respons yang beragam dari masyarakat, terutama warganet. Banyak pihak yang menyayangkan tindakan yang dilakukan Dudung tersebut. Sebab, hal itu bukan merupakan ranah tugasnya, melainkan adalah tugas Satpol PP.

Bahkan, tak sedikit warganet yang mendorong TNI agar lebih fokus menghadapi Organisasii Papua Merdeka (OPM) yang hingga kini masih mengganggu kondusifitas keutuhan NKRI. Sebab, sampai saat ini gerombolan OPM di Papua itu telah menelan banyak korban jiwa baik itu warga sipil biasa maupun aparat keamanan TNI/Polri.

Karena itu, masyarakat mendorong pihak TNI agar segera menumpas gerombolan OPM yang dinilai sangat meresahkan masyarakat tersebut. Sebab apabila dibiarkan terus terjadi, maka akan terus berjatuhan korban jiwa berikutnya baik dari warga sipil maupun militer.

Tentu saja, hal itu menjadi tantangan bagi TNI untuk memberantas gerombolan pemberontak OPM tersebut. Bukan justru TNI mengurusi hal yang memang bukan tugasnya sebagai aparat keamanan.

Nama Habib Rizieq Sihab (RHS) memang belakangan ini menjadi trand topiik yang menarik di media massa. Apalagi, pasca kepulangan dari Arab Saudi yang sempat bermukim selama tiga tahun. Pendukung Habiib Rizieq Sihab tidak sedikit. Hal itu terbukti ketika penyambutan kepulangan Habib Rizieq ke tanah air yang disambut begitu sangat antusias. Sehingga ribuan massa pendukungnya memadati jalan raya mulai dari Bandara Soekarno-Hatta hingga ke Markas FPI di kawasan Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat

Akibat ribuan massa pendukung Habib Rizieq Sihab itu berjejer di sepanjang jalan raya Jakarta, hingga menimbulkan kemacetan parah dan beberapa ruas jalan ibu kota Jakarta ditutup, banyak masyarakat yang berdecak kagum terhadap sosok HRS tersebut.

Belakangan HRS pun ada tawaran agar menjadi Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres). Hal itu membuktikan bahwa sepak terjang HRS selana ini patut diperhitungkan. Bahkan, HRS pun sempat pula digadang-gadang oleh massa pendukungnya sebagai kandidat Presiden pada Pemilu 2024 yang akan datang.

Tentu saja jika hal itu menjadi kenyataan pada Pilpres 2024 mendatang, HRS bakal menjadi figur yang patut diperhitungkan oleh rival politiknya. Sebab, saat ini banyak ribuan lebih massa pendukung HRS memiliki fanatisme yang begitu tinggi terhadap.

Sebagai sosok seorang ulama diharapkan HRS menjadi figur yang menyejukkan umat dan sebagai simbol pemersatu bangsa Indonesia yang belakangan ini mulai tercabik-cabik. Sehingga keutuhan NKRI ke depan akan tetap terjaga sebagai bangsa yang pluralisme.

Penulis ialah Tokoh Pers Banten dan Pengarang Buku.

 

 

Www.Harianexpose.com @ 2020 "The News Online Portal Today"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top