Ssst…, Ada “Esek-Esek” di Terminal Sentiong Balaraja

Tangerang, Harianexpose.com –

Pengantar Redaksi

Sinyalemen kasus praktik “esek-esek” terselubung di Terminal Sentiong, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Banten, membuat resah masyarakat. Terkait dengan hal itu, Redaktur Harianexpose.com, Cecep Rohana dan Jamin, melakukan investigasi di area Terminal Sentiong, Balaraja, Kabupaten Tangerang. Berikut ini hasil investigasi dan petikan wawancaranya di lapangan.

Rabu malam (11/11), itu, suasana di Terminal Sentiong, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang,  tampak begitu lengang. Temaram lampu di Terminal Sentiong Balaraja, pada malam itu mengiringi langkah kaki kami berdua.

Seketika langkah kaki kami berdua pun sempat terhenti. Tampak dua orang wanita menghampiri kami. Satu orang sebagai Mucikari dan satunya lagi seorang Pekerja Seks Komersial (PSK). Singkat certita, kami pun hanyut dalam suatu obrolan.

“Kalau mau kencan tarifnya hanya Rp.250 ribu berikut kamar. Tarif sebesar Rp.200 ribu itu hanya untuk sekali main dan uang yang Rp.50 ribu lagi untuk bayarnya,” kilah Bunga (nama samaran-Red), salah seorang Mucikari.

Setelah sepakat, kami pun lalu di ajak melihat kamar yang ada di dalam Terminal Sentiong. Kami pun lantas berpura-pura melihat kamar yang ditawarkan. “Temannya sama aku yuk,” kata salah seorang PSK menawarkan diri yang membuat saya dan rekan pun hampir terjebak ke dalam kubangan lumpur perbuatan zinah.

Namun, tak berselang lama akhirnya kami pun berhasil keluar dari kamar dengan alasan mau menggeser sepeda motor dulu sebentar. Kemudian kami pun bergegas pergi meninggalkan area Terminal Sentiong Balaraja.

Kabar Terminal Sentiong Balaraja yang disinyalir dijadikan sebagai ajang prostitusi memang benar adany.a Hal ini merupakan pelanggaran atas azas pemanfaatan fungsi terminal. Kepala Terminal Sentiong Balaraja, mungkin mengetahui masalah ini.

Sementara itu, secara terpisah Kepala Bidang Kajian dan Analisa dari Lembaga Pemantau Kinerja Aparatur Negara (APKAN) Banten, Fahrur Rozi, ketika dikonfirnasi Harianexpose.com, Sabtu (21/11),  mengatakan, Terminal Sentiong berfungsi sebagai Fasilitas Umum (Fasum). Terminal Sentiong dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang, bukan untuk tempat maksiat. Apalagi untuk tempat “esek-esek”.

Hal semacam itu, sambung dia lagi,  sangat diharamkan. Saya selaku penganut agama Islam mengutuk keras jika Terminal Sentiong Balaraja dijadikan sebagai tempat mesum. “Secepatnya akan saya gali informasinya kembali. Kepala Terminal dan Trantib, nanti akan saya persoalkan. Apakah mereka tidak tahu atau mungkin pura-pura tidak tahu, ” terangnya.

Laporan : Jamin/Cecep.

Editor In Chief : Hairuzaman.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.