Lima Ribu Hektare Sawah di Pandeglang (Masih) Terendam Banjir

0

Pandeglang, Harianexpose.com

Hujan deras yang terus-menerus sejak awal Desember di hampir seluruh pelosok wilayah Kabupaten Pandeglang, Banten, telah menjadikan ribuan hektare sawah terendam banjir.

Tak pelak lagi, akibatnya tanaman padi yang baru berusia antara 15 hinga 45 hari setelah tanam (HST) masih digenangi banjir setinggi antara 30 sampai 50 Centimeter. Bila dalam waktu 5 hari masih terendam banjir, maka tanaman padi ini bisa mengalami fuso.

Menurut Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang, Nasir SP, MBA, MP, hingga pagi hari ini Selasa (8/12), areal tanaman padi yang masih terendam banjir itu seluas 5.219 hektare, tersebar di 12 wilayah kecamatan yang ada di Kabupaten Pandeglang.

Areal sawah yang terendam banjir di Kecamatan Sindangresmi tercatat sekitar 75 hektare, Cisata 40 hektare, Saketi 80 hektare, Sukaresmi 1.901 hektare, Panimbang 1.739 hehekta, Sobang 185 hhektar, Angsana 490 hektare, Munjul 10 hektare, Patia 175 hekthek, Pagelaran 149 hektare, Cikeusik 255 hektare dan Bojong 130 hektare.

“Barusan saya terima laporan dari para PPL Pertanian, hingga pagi ini genangan air di kawasan persawahan itu belum surut juga”, ujar Nasir, yang akrab disapa dengan nama Abang ini.

Untuk itu katanya lagi, saya harus kembali turun ke lapangan. “Maaf saya harus segera ke Cikeusik sekarang”, kata Abang, kepada Harianexpose.com di kantornya tadi jam 10 pagi. Dia di dampingi Kasi Produksi Tanaman Serelia, Sopiyah, S.TP, guna melakukan pendataan.

Sementara itu, secara terpisah Koordinator PPL Pertanian Patia, Bambang Sugiharto dan Koordinator PPL Sukaresmi, Sunara, ketika dihubungi via telephone membenarkan banjir yang menggenangi areal persawahan di wilayah kerjanya, hingga saat ini belum surut juga lantaran hujan yang tak kunjung reda.

“Bahkan, semakin meluas pak genangan airnya dan para petani mulai nampak murung”, ujar Bambang. Demikian pula dikatakan Sunara, seraya menambahkan, “bahkan di Sukaresmi ada beberapa saluran irigasi yang jebol akibat derasnya arus air yang mengalir”.

Selain areal persawahan yang terendam banjir, kawasan pemukiman penduduk di banyak kampung dan pedesaan pun mengalami nasib yang memilukan akibat banjir yang melanda rumah-rumah warga.

Hal itu termasuk rumah tinggal Koordinato PPL Pertanian di Panimbang, Johar, beserta tetangganya di Desa Mekarsari. “Banjir ini masuk ke dalam rumah sejak kemarin jam 2 siang, yang sampai saat ini sudah setinggi lutut orang dewasa”, kata Johar.

Laporan : Budiana.

Editor In Chief : Hairuzaman.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *