Warga Kampung Gaga Tolak Penunjukan Ketua RT Baru

Tangerang, Harianexpose.com –
Warga Kampung Gaga, Desa Kiara Payung, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten, menolak dengan penunjukan langsung Ketua RT.04 dan 05/RW.02 yang baru. Patut diduga dilakukan secara diam-diam tanpa musyawarah dan tidak dilaksanakan di kantor desa.
Penunjukan Ketua RT.04 dan 05 dilingkungan RW.02 Kampung Gaga itu dilakukan Kepala Desa Kiara Payung, Mudarif, tanpa diketahui Ketua BPD, tokoh masyarakat, keluarga almarhum Ketua RT.04 dan 05/RW.02 yang lama serra beberapa Aparatur Desa Kiara Payung.
Hal ini pun lantas menjadi pertanyaan bagi publik, khususnya untuk warga Kampung Gaga RT.04 dan 05/RW 02, Desa Kiara Payung. Pasalnya, penunjukan Ketua RT tersebut hanya berbeda sehari dengan 7 harinya tahlilan almarhum Ketua RT.04 dan 05/RW.02 yang masih menjabat.
Perwakilan warga Kampung Gaga RT.04 dan 05/RW.02, Desa Kiara Payung, Maman alias Poleng, menolak keras atas keputusan Kades Kiara Payung menunjuk seseorang menjadi Ketua RT. Menurut Poleng, pihaknya ingin di wilayahnya itu selalu tercipta transparansi, gotong-royong dan ketertiban.
“Saya bersama warga RT.04 dan RT. 05/RW.02 tidak setuju Kades Kiara Payung menunjuk Ketua RT secara langsung tanpa adanya musyawarah pemilihan. “Saya minta pengangkatan Ketua RT itu dilakukan dengan cara musyawarah warga, tokoh masyarakat dan keluarga almarhum Ketua RT, Murta“, pintanya.
Senada dengan yang diharapkan warga Kampung Gaga, RT.04 dan 05/RW 02, Desa Kiara Payung, Ranta dan Ade, keduanya juga tidak setuju atas sikap Kepala Desa Kiara Payung, yang tanpa musyawarah menunjuk pengganti almarhum Ketua RT. Murta, yang diduga dilakukan secara diam-diam.
“Kami juga berdua menolak kalau orang yang ditunjuk Mudarip menjadi Ketua RT yang baru. Kalau memang cara musyawarah keberatan, maka kita pakai cara pemilihan. Kalau Kades ada pilihan silahkan, kami juga warga RT.04 dan 05/RW.02 akan dukung pilihan kami,” tegasnya.
Disisi lain keluarga dan anak pertama almarhum Ketua RT.04 dan 05/RW.02, Kampung Gaga, Samsul Bahri, merasa dirinya bersama keluarga tidak dihargai oleh Kepala Desa Kiara Payung. Hal itu lantaran penunjukan Ketua RT pengganti orang tuanya, diduga dilakukan tanpa musyawarah.
“Kades belum datang musyawarah ke keluarga saya, sejak orang tua saya meninggal. Kades cuma datang tahlilan saja. Saya dan keluarga merasa kaget lantaran baru habis tahlilan 7 hari bapak saya, tiba-tiba dapat kabar sudah ada penggantinya” tukasnya.
Laporan : Agus Riadi/Umiytti.
Editor In Chief : Hairuzaman.