Serang, Harianexpose.com –
Kepala SMPN 1 Pabuaran, Kabupaten Serang, Banten, Wahid Hasim S.Pd, mengatakan, kondisi SMPN 1 Pabuaran sampai saat ini ketika musim hujan tiba sering mengalami kebanjiran dan sudah berlangsung cukup lama. Banjir selalu menggenangi sekolah. Sehingga dapat mengganggu aktifitas di sekolah
Hal itu, sambung dia lagi, akibat dampak masih minimnya normalisasi. Selain itu ditambah lagi adanya kotoran dan sampah yang mampet di sepanjang irigasi. Dimana lokasinya tidak jauh dari sekolah. Bahkan, posisinya tak jauh dari lingkungan sekolah, Tak pelak lagi, sehingga air tersebut mengalir di bagian depan pagar pembatas dan melebar ke halaman sekolah.
Lebih jauh Wahid memaparkan, saat ini SMPN.I Pabuaran memiliki sebanyak 600 siswa, 40 tenaga pengajar dan Tata Usaha. Sedangkan untuk PNS tercatat sebanyak 21 orang dan tenaga honorer 19 orang. “Sementara untuk saat ini kami fokuskan dan lebih mengedepankan kepada sarana dan prasarana sekokah, ” urainya.
Wahid menambahkan, dari jumlah 21 ruang belajar yang ada, saat ini tercatat masih ada 2 (dua) ruangan yang sudah tidak layak untuk digunakan kegiatan belajar mengaja (KBM). Karena dua ruang kelas tersebut saat ini kondisinya sangat memprihatinkan. “Bahkan sudah tidak terpakai dan berfungsi sebagaimana mestinya, Kondisinya sudah layak untuk di renovasi, ” kata Wahid, pada Senin (21/6).
Dari kedua persoalan tersebut baik terkait masalah lingkungan maupun sarana, jelas wahid, pihaknya berharap kepada Pemkab Serang, atau dinas terkait lainnya segera menindak lanjuti hal tersebut. Karena kami sangat khawatir akan berdampak buruk pada sekokah.
Sementara itu, Komite SMPN I Pabuaran, Bahrul Ulum, menguraikan, terkait persoalan sarana pihaknya sangat membutuhkan untuk kepentingan sekolah. Dimana selama ini bangunan musholla sempat tertunda. Apabila pembangunan sarana peribadatan tersebut dibiarkan, maka akan rusak dengan sendirinya.
Karena itu, kata Bahrul, Komite Sekolah akan meneruskan pembangunan sarana peribadatan di lingkungan sekolah. Rencananya dalam waktu dekat ini akan dilanjutkan kembali pembangunannya,
Bahrul Ulum mengungkapkan, dengan adanya pembangunan sarana ibadah itu, mustahil tanpa bantuan dari pihak lain. Mengingat tidak ada anggaran dari pemerintah melalui dana BOS. Karena itu bagaimana caranya agar sarana ibadah ini bisa terwujud dan terbangun melalui kebersamaan dan gotong-royong.
“Sarana ibadah itu sangat penting bagi pihak sekolah maupun anak didik. Karena dari seluruh kegiatan keagamaan seperti baca Qur’an, praktek sholat, dari mulai sholat fardhu hingga sholat Sunnah. Kegiatan keagamaan itu ditempatkan di sini,” tutur Bahrul Ulum.
Reporter : A. Rochim.
Editor In Chief : Hairuzaman.