Proyek U-Ditch di Desa Rawaboni Diduga Tak Sesuai RAB

0

Tangerang, Harianexpose.com

Proyek Pengerjaan U-Ditch yang berada di Kampung Bambu Baru RT.12/RW.03, Desa Rawaboni, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten, diduga kuat dikerjakan asal jadi dan banyak kejanggalan.

Berdasarkan hasil investigasi Harianexpose.com, baru-baru ini,  menyebutkan, di lokasi pengerjaan proyek yang menelan dana sebesar Rp.171.492.000,- yang bersumber dari Anggaran Dana Desa tahun 2021, diduga dikerjakan asal jadi.

Pasalnya, pengerjaan proyek U-Dith itu setelah dilakukan penggalian, kemudian langsung pemasangan U-Ditch tanpa memperhatikan lantai kerja pada lazimnya. Padahal sudah jelas bahwa pemasangan U-Dith sejatinya sebelum pemasangan terlebih dahulu memperhatikan lantai kerja, Bahkan kemiringan air pun seakan tidak ada yang ber akibat air tergenang.

Seharusnya sebelum pemasangan U-Ditch terlebih dahulu lantai dibawahnya diberi sirtu atau pasir, Hamparan sirtu atau pasir itu berfungsi sebagai penahan U-Ditch agar rata. Celakanya lagi, pemadatan kanan dan kiri memakai bekas tanah galian.

Proyek saluran air atau U-Ditch yang diperkirakan panjangnya 300 meter tersebut, sangat melenceng dan diduga kuat tidak sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB).

Sementara itu, berdasarkan informasi di lokasi pengerjaan bahwa pelaksana proyek tersebut yaitu Hj. Yuyun mantan Pj. Kepala Desa Rawaboni sekaligus sebagai Kasie Pemerintahan Kecamatan Pakuhaji.

Ketika dihubungi Harianexpose.com, Hj. Yuyun,  melalui pesan singkat WhatsApp terkait proyek U-Ditch tersebut mengatakan, pihaknya sudah mengecek di RAB memang tidak ada penggunaan pasir untuk lantai dasar, yang ada  hanya biaya tukang, U-Ditch dan penutupnya saja.

Kepala Desa Rawaboni ketika ditemui awak medía Harianexpose.com, Cunaya,  menjelaskan, tercatat ada 7 titik pekerjaan anggaran dana desa, termasuk U-Ditch yang sekarang dikerjakan. “Saya juga pernah mengusulkan agar warga atau staf desa diikutsertakan, tetapi kata Hj.  Yuyun, yang kemarin sudah tanggung saja, nanti sajá ke depannya,” ucapnya.

Sementara itu, Tokoh masyarakat Kampung Bambu Baru, Asep Saefulloh, menyayangkan pengerjaan yang asal jadi tersebut.  Hal itu lantaran hasil pajak masyarakat yang seharusnya dikerjakan secara profesional. Akan tetapi hamparan pasir untuk menahan sama sekali tidak ada. Saya pun lihat ada juga U-Ditch yang bonggang.

Masih menurut Asep Saefulloh, pihaknya minta agar di cek pengerjaan anggaran dana desa tersebut. Kepada pihak terkait jika ada penyelewengan atau kesalahan harus ditindak lanjuti.

Reporter : Agus Riadi.

Editor In Chief : Hairuzaman.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *