CILEGON, Harianexpose.com –
Rumah Juang KPJ Kota Cilegon, Banten, yang digagas oleh Yusuf Istarom, Suci Helenia Putri, Enjang Suhardi, dan Rudi Bontong, akan menjadi sebuah area nirwana bagi para Seniman dan siapa pun yang mempunyai talenta. Berkesenian atau berkebudayaan untuk menunjukkan bakat dan karyanya.
KPJ Kota Cilegon menggelar kegiatan bhakti sosial berupa santunan anak yatim untuk 40 penerima manfaat yang digelar di Rumah Juang KPJ Kota Cilegon Jum’at (17/9/2021).
Ketua KPJ Kota Cilegon, Rudi Bontong yang dipanggil akrab Bang Alay, menuturkan, kegiatani ni menunjukkan eksistensi sosial kemanusiaan, Ketiga Punggawa Rumah Juang tersebut mempunyai konsep Rumah Juang KPJ Kota Cilegon, yakni, 1). Menciptakan area kesenian yang bisa dinikmati oleh seluruh warga Kota Cilegon. 2). Menampung bakat seni, sastra, dan budaya para seniman/seniwati jalanan untuk selanjutnya dipentaskan dalam wujud karya pribadi. Setiap harinya dipertontonkan ke khayalak umum dalam suatu oementasan seni, sastra dan budaya. 3.) Menjadikan area Rumah Juang sebagai sarana pemersatu ide dan pikiran untuk menjadikan karya seni sebagai nata pencaharian yang didukung oleh ekonomi juliner rakyat. 4,). Rumah Juang merupakan tempat khusus bagi para pekerja seni yang mengutamakan kepentingan berkesenian, berkesusastraa dan berkebudayaan berada di atas kepentingan pribadi. 5). Rumah Juang merupakan area belajar bersama bagi seluruh seniman/seniwati yang ada di Indonesia. 6.) Seluruh penghuni Rumah Juang adalah manusia seni, sastra dan budaya yang mempunyai kepentingan ekonomi demi mendukung perekonomian seniman/seniwati Jalanan. 8). Rumah Juang merupakan sarana seni, sastra dan budaya yang nempunyai ekonomi nandiri dan tidak mengizinkan siapa pun untuk nembuat/neminta sumbangan kepada instansi Pemerintah/Swasta. 9). Rumah Juang merupakan aplikasi dari seniman/seniwati yang mandiri dengan seni, sastra dan budaya yang berkembang melalui pemanfaatan lahan ekonomi dari seni, sastra dan budaya yang dipentaskan secara kesenian kerakyatan.
Yusuf menyatakan, pemerintah terus menghimpun data anak-anak yang kehilangan orang tua karena COVID-19 berdasarkan nama dan alamat tempat tinggal. Hal ini dilakukan untuk memastikan semua anak yang membutuhkan dapat segera mendapatkan penanganan dan bantuan.
“Anak-anak adalah asset bangsa dan generasi penerus yang menentukan masa depan bangsa. Perlindungan dan kesejahteraan anak menjadi prioritas pemerintah,” tutupnya.
Kontributor : Budi.
Editor In Chief : Hairuzaman.