Terlena Dalam Pelukan Arwah Penasaran (Bagian 1)

Pengantar Redaksi.

Cerita misteri kali ini lebih menarik dan menyeramkan lagi. Pasalnya, terlalu terlena dalam pelukan arwah yang penasaran. Redaktur Harianexpose.com, Sudana Sukanta, menyajikan cerita misteri ini secara bersambung. Berikut ini petikannya

KOTA SERANG, Harianexpose.com

BERZIARAH ke pemakaman keluarga merupakan budaya yang sudah mengakar kuat bagi masyarakat di daerahku. Hal ini dimaksudkan untuk menghormati arwah para leluhur. Disamping itu pula untuk memberikan do’a agar para arwah mendapat kelapangan disisi Tuhan..

Selain para peziarah yang sesungguhnya, di areal pemakaman umum itu tampak pula anak-anak muda berseliweran. Kehadiran mereka tidak mutlak untuk berziarah. Namun, lebih dominan bertujuan untuk cuci mata bagi kalangan muda-mudi yang sudah punya pasangan resmi. Kegiatan yang berlangsung setiap hari Kamis sore dari jam 02.00 sampai jam 05.00, petang, dijadikan sebagai  ajang pertemuan secara rutin mingguan.

Sebagaimana anak muda lainnya aku pun tak ketinggalan untuk mengikuti jejak mereka. Kendati tak ada keluarga dekat yang aku ziarahi. Akan tetapi, minimal untuk cuci mata menyaksikan pengunjung makam yang beraneka ragam. Padahal sudah berkali kali aku hadir di komplek kuburan ini. Namun, belum menemukan apa yang aku cari. Ibarat seorang pengail, aku termasuk nelayan yang sial.

Pancingku tak ada ikan yang mau menyentuh, tidak seperti dua orang temanku yang dulu sama-sama hadir disini Jhon Nusi dan Yusra. Mereka sudah punya gandengan yang digaetnya di area kuburan ini. Memang aku menyadari profil diriku yang tidak tergolong pria idaman wanita, Mungkin inilah yang membuatku kalah bersaing dengan teman-teman.

Hari itu, setelah berdandan serapi mungkin, pukul dua kurang sepuluh menit, aku meluncur dengan sepeda motor Honda Grand. Tak ada bekal yang kubawa seperti umumnya para peziarah yang sarat dengan macam-macam baramg bawaan. Sebab, misiku pada hari ini khusus untuk berburu. Hanya arah perburuanku bukan ke hutan. Namun, tempat peristirahatan terahir manusia,

Memang agak aneh kedengaranya. Kalau orang mencari pasar, diskotik maupun arena hiburan lainnya. Akan tetapi, aku justru ke pekuburan. Begitu keadaannya lantaran daerah di kota.”P” ini tidak ada hiburan.

Setelah aku memacu sepeda motorku secepat mungkin, tanpa terasa akhirnya aku tiba di komplek pemakaman, Ternyata para pengunjung sudah berdatangan. Hal itu terlihst dari deretan kendaraan yang di parkir.

PT. KORAN SINAR PAGI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top