Kisah Ki Thowiel di Arab Saudi, Bangun Tidur Sudah di Kampung Halaman (Bag. 2)

Pengantar Redaksi.

Kisah Ki Thowiel yang kebingungan tak bisa pulang dari Arab Saudi ke kampung halamannya di Desa Lempuyang,  Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang,  Banten. Namun, Ki Thowiel pun terkejut ketika bangun tidur ia sudah berada di rumahnya di Desa Lempuyang, Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang,  berkat kesaktian yang dimiliki Ki Tb. Holipah. Untuk mengetahui kisahnya,  Reporter Harianexpose.com, Silmi, mengisahkannya dalam cerita bersambung. Berikut ini petikan kisahnya.

Harianexpose.com

“Nanti ada yang menunjukkan rumah yang bercat warna hijau,” urai Ki Tb. Holipah kepada Ki Thowiel.

Menurut Sariman, pada zaman itu tidak ada rumah warga yang berbentuk permanen seperti sekarang inj. Semua rumah penduduk di Kabupaten Serang nyaris hanya berupa sebuah gubuk reot.

Kendati demikian, sambung Sariman, hampir semua orangnya mempunyai keahlian tertentu. Misalnya seperti keahlian service jam kantung yang memakai rantai dan jam beker serta jam lonceng. Mereka hanya duduk saja di depan rumahnya sambil menanti konsumen yang datang.

Ki Thowiel bercerita bahwa ia pernah pergi bertiga dengan tenannya menuju Baros, Kabupaten Serang. Ki Thowiel lalu bertemu dengan Jaro.

“Mau kemana Ki Thiwiel?, ” tukas jaro sesampainya Ki Thowiel di Baros, Serang. “Mau ke rumah Ki Tb Holipah, ” jawab Ki Thowiel menimpali.

“Kalau di sini sih tidak ada Ki Tb. Holipah. Silahkan terus berjalan, nanti akan bertemu dengan istananya. Kalau sama santrinya istana milik Ki Tb. Holipah itu tidak bisa dilihat dengan mata telanjang,” sambung jaro lagi.

Akan tetapi, hanya Ki Thowiel saja yang mampu melihat istana milik Ki Tb. Holipah. Bahkan, Ki Thowiel juga melihat Ki Tb. Holipah sudah berada di istana muliknya itu.

Padahal, para santrinya pun merasa kebingungan. Kenapa Ki Tb. Holipah itu tidak ada di rumahnya, tapi disembah-sembah. Sebab, para santrinya melihat Ki Tb. Holipah itu masih berada di kebunnya.

Menurut keterangan jaro, sebenarnya Ki Tb. Holipah itu sudah meninggal dunia. Padahal, saya sudah susah payah menolong membangun rumahnya. Alhasil, saya lalu melapurkan hal itu ke Kyai Kampung Cipeucang.

Kemudian disuruh membangun rumah Combong. Sedangkan yang membangun rumah itu adalah Ki Manjuk dengan bahan hanya 10 lembar daun pohon gerenuk. Namun, sekarang sudah dibangun sedemikian rupa dan ditiadakan pohon gerenuknya. “Begitulah silsilah Ki Tb. Holipah yang terbilang mempunyai kesaktian begitu tinggi, ” tutur Sariman. (Habis).

PT. KORAN SINAR PAGI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top