CILEGON, Harianexpose.com –
Koperasi Perempuan Sejahtera Mandiri (KPSM) menghadiri kegiatan seminar berthema “Peran Koperasi Perempuan Sebagai Wadah Usaha UMKM Bertahan di Era Pasca Pandemi Covid-19”. Kegiatan itu bertempat di Gedung Innovation Center PT. Krakatau Tirta Industri (KTI) Cilegon, Jum’at (29/10/21).
Acara ini dihadiri Walikota Cilegon, Helldy Agustian, Direktur Utama PT. KTI Cilegob, Alugoro Mulyo Wahyudi, Presdir PT. BPRS Muamalah Cilegon, Samsul Hadi, Direktur PIWKU/Pengawas KPSM, Laura Irawati. S.Sos, CH, Rektor Unival Banten, Gema Ika Sari SE, M.Ak, CIBA. dan Plt. Kadis Koperasi UMKM Cilegon, Rasmi Widyanti.
Walikota Cilegon, Helldy Agustian, mengatakan, UMKM agar memiliki ciri khas Kota CIlegon. “Saya menekankan untuk produk-produk UMKM harus memiliki ciri khas Cilegon. Dimana produk ini bisa dikenal secara nasional dan membawa nama Cilegon,” ucapnya.
Helldy sangat mengapresiasi UMKM yang didirikan ibu-ibu rumah tangga ini. “Saya sangat mengapresiasi sekali UMKM yang didirikan ibu-ibu rumah tangga, yang produknya sangat luar biasa sekali. Saya berharap UMKM Cilegon dapat berkembang dan produknya bisa di kenal secara nasional,” jelasnya
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Koperasi UMK Cilegon, Rasmi Widyanti, menjelaskan, pengadaan barang dan jasa di Pemerintah, BUMN dan Industri 40% harus dikerjakan UMKM dan Koperasi. “Kita harus membuat koperasi berdaya, UMKM berdaya untuk bekerja sama dengan minimarket, Dinas Koperasi dan UMK Cilegon akan mempermudah dalam perizinan dan mutu produk harus ditingkatkan. Sehingga UMKM Kota Cilegon dapat berkembang. Nantinya pengadaan barang di Pemerintah, BUMN dan Industri, 40% nya harus dikerjakan UMKM dan Koperasi,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur PIWKU, Laura Irawati. S.Sos, CH, menuturkan, pihaknya akan melakukan kerjasama Pentahelix. Dimana melibatkan Pemerintah, Industri, Media, Perguruan Tinggi dan komunitas UMKM. “Dengan dilakukannya kerjasama dengan pihak Pemerintah dan Industri dapat menciptakan peluang pada Koperasi dan UMKM, Koperasi yang isinya adalah UMKM dan perempuan. Dimana UMKM yang mayoritas ibu rumah tangga. Dengan adanya Koperasi mereka bisa bergotong-royong, saling membantu, tidak hanya modal. tapi bagaimana memarketingkan produknya,” terangnya.
“Bersama-sama kita buat sebuah usaha yang bisa dipakai di pengadaan barang dan jasa di pemerintah. Contohnya seperti chatering, pengadaan baju dan segala macam yang sebenarnya itu dapat di akses oleh UMKM dan Koperasi. Karena pengadaan barang kontinyu tiap bulan. Bahkan tiap minggu juga ada. Jadi kita inginkan UMKM dan koperasi bisa aktif untuk masuk ke dalam dunia usaha pemgadaan barang/jasa baik itu di pemerintah maupun swasta,” bebernya
Reportase : Babay S.
Editor In Chief : Hairuzaman