Konflik Bersenjata di Bumi Cendrawasih Tak Berujung

Oleh : Hairuzaman.
(Editor In Chief Harianexpose.com)

Konflik berkepanjangan yang terjadi di bumi Cendrawasih hingga kini tak kunjung usai. Korban tewas akibat konflik bersenjata di Papua itu pihak TNI/Polri maupun rakyat sipil yang tak berdosa sudah tak terbilang jumlahnya. Tak pelak, sehingga hal tersebut harus menjadi perhatian yang serius dari pihak pemerintah.

Kebijakan yang ditempuh oleh Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang selama ini digulirkan ternyata tak membuahkan hasil yang cukup menggembirakan. Pendekatan secara persuasif yang dikakukan pemerintah terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) itu memang diperlukan. Akan tetapi, kebijakan itu perlu di evaluasi kembali manakala tak membuahkan hasil yang diharapkan. Faktanya konflik bersenjata di Papua masih terus berlangsung. Akibatnya, korban tewas dari kedua belah pihak semakin berjatuhan.

Akibat adanya konflik bersenjata di bumi Cendrawasih itu, Kepala Suku di Desa Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, Abeloni Tabuni, mengutuk keras aksi KKB. Pasalnya, baru-baru ini KKB menembak sebanyak delapan karyawan Palapa Timur Talematika (PPT) hingga tewas secara mengenaskan. Peristiwa berdarah yang menelan delapan warga sipil di Kampung Kago, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, itu terjadi pada Rabu (2/3/2022).

Tak ayal, aksi kekerasan yang dilakukan oleh KKB itu pun dikecam oleh Kepala Suku di Desa Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, Abeloni Tabuni. Pasalnya, salah satu korban tewas diantaranya, Beby Tabuni adalah anak dari Kepaka Suku di Desa Ilaga, Abeloni Tabuni. Bahkan, Abeloni membantah klaim.KKB yang menyatakan delapan korban tewas karyawan PPT Tersebut, termasuk anak Abeloni merupakan salah satu anggota TNI/Polri.

Menurut Abeloni, setiap hari anaknya bekerja untuk memasang dan memperbaiki jaringan tower. Sejauh ini Tim Medis yang disiapkan oleh pihak RSUD Mimika telah mengurus delapan jenazah korban penembakan KKB tersebut. Abeloni mengecam keras aktifitas KKB yang menyerang masyarakat sipil di wilayah Kabupaten Puncak.

Konflik bersenjata yang berkepanjangan di Papua diharapkan segera berakhir. Tentu saja hal ini perlu adanya evaluasi dan langkah-langkah yang ditempuh oleh pemerintah untuk menghentikan berbagai aksi brutal yang dilakukan oleh KKB tersebut.

Pemerintah yang berfungsi sebagai katalisator dan pengambil keputusan (Decesion Makers) harus segera mengambil tindakan cepat untuk mengakhiri konflik bersenjata yang terus berkecamuk di bumi Cendrawasih. Hal ini untuk menghindari semakin banyaknya jatuh korban tewas bergelimpangan dari kedua belah pihak yang tengah bertikai. Barangkali sudah saatnya pemerintah mengambil sikap tegas guna mengakhiri konflik bersenjata yang berkepanjangan di bumi Cendrawasih.

Selama ini kebijakan yang ditempuh oleh pemerintahan Presiden Jokowi dengan melakukan tindakan secara persuasif terhadap KKB dinilai tidak efektif dan membuahkan hasil. Sementara pihak KKB sendiri masih berupaya untuk melakukan tindakan makar guna memisahkan diri dari Indonesia. **

PT. KORAN SINAR PAGI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top