Cilegon, Harianexpose.com –
Ada fenomena menarik ketika para lurah yang dilantik Wali Kota Cilegon, Helldy Agustian, pada bulan April 2022 silam disinyalir kental dengan aroma politik ketimbang kecakapan dan pengalaman. Hampir delapan puluh persen dari 43 lurah telah dirotasi, promosi dan tukar job.
Beberapa kalangan masyarakat menilai bahwa mutasi dan rotasi yang dilakukan oleh Wali Kota Helldy Agustianx terkesan beraroma politis. Partai Berkarya dan PKS merupakan kendaraan politik Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cilegon, Sanuji Pentamarta. Hal itu lantaran tampak sangat dominan dalam menentukan dan memilih ASN guna menaiki jenjang jabatan.
Baperjakat Kota Cilegon yang dinahkodai Sekretaris Daerah Kota Cilegon, Maman Mauludin, terkesan numpang lewat dan tak bertaji. Berdasarkan catatan Harianexpose.com, menyebutkan, ada sekitar sebelas perempuan yang dilantik menjadi lurah. Padahal ada yang masih miskin pengalaman. Misal ASN yang dari staf langsung menjadi lurah tidak melalui jenjang bertahap seperti menjadi Kasi atau Sekretaris Kelurahan (Seklur) sebelum menjadi lurah.
Puluhan lurah yang baru dilantik bulan lalu terkesan dipaksakan tanpa melalui jenjang karir dari bawah. Karena hanya melihat golongan tanpa mempertimbangkan kelayakan dan kecakapan. Ini imbas dari kepala daerah dan wakilnya dari partai politik. Tak ayal, sehingga ASN jadi komoditas politik kepala daerah asal partai politik.
Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Cilegon, Ahmad Jubaedi, belum lama ini mengatakan, pihaknya sudah berupaya agar ASN atau PNS yang akan menjabat harus menenuhi kriteria dan pengalaman serta kelayakan,
“Tapi yah apa yang terjadi begitu pelantikan mutasi dan rotasi semuanya berbeda. Kebijakan kepala daerah yang merubah segalanya, ” ujar Jubaedi setengah kecewa. (Mb)