PANDEGLANG, Harianexpose.com |
Musyawarah Kerja Daerah (Mukerda) II Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Banten, secara resmi dibuka di Pondok Pesantren Pusat MALNU Menes, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, pada Rabu (14/12/2022).
Dalam pembukaan Mukerda II tersebut, MUI Pusat memberikan penghargaan kepada MUI Provinsi Banten yang meraih peringkat ketiga terbaik hasil monitoring dan evaluasi tahun 2022.
Penyerahan penghargaan dilakukan Ketua Bidang Fatwa MUI Pusat, Dr. KH Asrorun Ni’am Soleh, kepada Sekretaris Umum MUI Banten, Dr. H. Endang Saeful Anwar, Lc. MA
Dalam sambutannya, Ketua Umum MUI Banten, KH Tb Hamdi Maani Rusydi, mengatakan, kabar gembira atas diraihnya prestasi berupa penghargaan sebagai peringkat ketiga terbaik dari hasil monev MUI Pusat.
“Alhamdulillah, MUI Banten berhasil meraih predikat ketiga terbaik dari MUI Banten hasil monev 2022,” kata KH Tb Hamdi Maani.
Ia menjelaskan, peringkat ketiga terbaik nasional ini dilihat dari lima aspek yakni, kelembagaan, SDM, keuangan, inventaris, dan pelaksanaan program kegiatan. “Saya menyampaikan rasa syukur dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pengurus dan pihak yang turut mengantarkan capaian penghargaan ini. Mudah-mudahan tahun depan bisa lebih baik lagi, butuh kerjasama yang solid antar pengurusm,” harapnya.
Sekretaris Umum MUI Banten, H Endang Saeful Anwar, mengungkapkan, prestasi MUI Banten yang meraih peringkat ketiga naisonal hasil monitoring dan evaluasi MUI Pusat terhadap MUI se-Indonesia telah disampaikan pada Mukernas II dan penghargaan diserahkan pada Mukerda II ini,” kata Endang.
Ia menjelaskan, dari kelima aspek penilaian yang dilakukan oleh MUI Pusat, MUI Provinsi Banten berada di urutan ketiga dengan memperoleh nilai 116. Sementara posisi pertama yaitu MUI Jawa Timur dengan nilai 125, kedua DKI Jakarta dan Sumatera Utara dengan nilai 119. “Insya Allah bisa lebih baik ke depan,” katanya.
Endang menuturkan, Mukerda II ini merupakan titik pijak untuk merumuskan program pada 2023. “Kita telah melakukan evaluasi program. Yang kurang kita perbaiki. Pada Mukerda II ini, salah satunya membahas isu-isu strategis keumatan. Kita berharap program yang disusun memiliki kebermanfaatan yang lebih luas kepada umat,” katanya.
Karena itu, kata dia, pada 2023 program kerja disusun lintas komisi dengan tema dan isu startegis yakni program Madrasah Fatwa, Pengkajian dan Metode Penetapan Fatwa disusun dan dilaksanakan dari Komisi Fatwa, Komisi Pengkajian dan Penelitian dan Komisi Hukum dan Perundang-undangan.
Kemudian program Pendidikan Kader Ulama (PKU) disusun dan dilaksanakan oleh Komisi Pendidikan dan Kaderisasi, Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat, Komisi Dakwah Khusus, dan Komisi Informasi dan Komunikasi.
Kemudian program Pengembangan Wisata Religi dan Ekonomi Kreatif disusun dan dilaksanakan Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat, Pusat Inkubasi Bisnis dan Syariah, Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, dan Komisi Ukhuwah Islamiyah.
Sedangkan program keempat yaitu, Budaya Sehat Menuju Masyarakat Sejahtera disusun dan dilaksanakan Komisi Pembinaan Seni Budaya Islam, Komisi Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat, Komisi Pemberdayaan Perempuan Remaja dan Keluarga serta Komisi Hubungan Antar Umat Beragama.
Sebelumnya dalam sambutan pada pembukaan Mukerda II, Staf Ahli Gubernur Banten, Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia M. Agus Setiawan berharap, para pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Banten lebih berperan optimal di era digital.
Menurut Agus, MUI merupakan bagian penting dalam memperbaiki nilai-nilai keagamaan di masyarakat agar terwujud tatanan kehidupan yang lebih baik.
“Melalui momentum rapat kerja daerah ini diharapkan optimalisasi peran Majelis Ulama Indonesia dalam membentuk masyarakat yang cerdas, mandiri, berwawasan global dan berakhlakul karimah dapat semakin meneguhkan sikap umat dalam menjunjung tinggi perilaku yang baik,” ujarnya. (Hrz/Red).