Di Desa Lontar, Harga Rumput Laut Anjlok Rp.1.500,- Per Kg

Reportase : Babay Suiah – Editor In Chief : Hairuzaman.

SERANG, Harianexpose.com|

Desa Lontar merupakan salah satu desa di Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten
Serang, Provinsi Banten, yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa. Desa Lontar memiliki potensi perikanan yang cukup potensial khususnya di bidang budi daya rumput laut. Sehingga menjadikan perairan laut di Desa Lontar sebagai kawasan pengembangan
komoditas rumput laut jenis Eucheuma cottonii.

Menurut Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut menyebutkan, rumput laut jenis Kappaphycus alvarezii atau dikenal sebagai Eucheuma cottonii merupakan salah satu jenis rumput laut yang banyak dibudidayakan lantaran mengandung karagenan yang banyak digunakan dalam berbagai industri makanan, farmasi dan kosmetika.

“Saat ini produksi rumput laut basah di Desa Lontar sekitar 200 ton/bulan.
Untuk ke depannya diprediksi jumlah produksinya akan semakin meningkat dengan tingginya minat masyarakat untuk membudidayakan rumput laut. Kelompok yang bergabung awalnya nelayan yang kesehariannya mencari ikan di laut. Namun, sekarang sudah
beralih sebagai pembudidaya rumput laut sebagai usaha pokoknya,” jelas salah satu petani rumput laut.

Salah satu petani Rumput.Laut di Desa Lontar, Komarudin, mengatakan, pemasaran rumput laut hasil budi daya petani Desa Lontar, saat ini hanya
sampai di daerah jawa dan sekitarnya.

Namun, lanjut Komarudin, pada tahun 2012, rumput lautnya sempat menembus pasar Eropa. Harga untuk rumput laut basah sekitar Rp1.500,- hingga Rp.2.500,- per kilogram. Sedangkan untuk harga rumput laut kering mencapai Rp20.000.hingga Rp30.000,- per kilogram.

Namun dibalik itu, para petani mengalami beberapa kesulitan yang dihadapi saat budi daya rumput laut.
“Terdapat kendala yang di alami para petani, di antaranya pasang surut air
laut, arus atau gelombang serta angin muson” ucap Muntibi, pada Kamis (15/12/2022)

Masalah dan kendala yang dihadapi oleh para petani, dapat menyebabkan
kerugian yang cukup besar. Bahkan, salah satu petani di sana yaitu, Junawi
pernah mengalami kerugian hingga Rp.30 juta.

Dalam menghadapi masalah dan kendala tersebut, Tim Mahasiswa Perikanan Untirta 2021 Kelas 3B memberikan solusi yang dapat dilakukan di kemudian hari, di antaranya :
1. Penyuluhan terkait proses budidaya dan penanganan yang lebih efektif
2. Pengembangan sistem logistik yang berkelanjutan dan efektif
3. Adanya ikatan kerja sama antara petani, pemerintah dan para pelaku industri
yang berkelanjutan
4. Pengoptimalan sarana dan prasarana yang efisien dan ramah lingkungan
5. Membentuk kelompok dari warga sekitar untuk meningkatkan kualitas
rumput laut
6. Membuat tambak rumput, sehingga produksi rumput laut dapat terus di
lakukan
7. Pengelolaan limbah yang lebih efektif dan ramah lingkungan
8. Mendirikan rumah olahan di dekat kawasan budidaya.

Dengan sedikit solusi yang diberikan, diharapkan ke depannya komoditas rumput laut dapat memberikan manfaat yang besar bagi para petani rumput laut di Desa Lontar dan meningkatkan pendapatan nasional negara.

PT. KORAN SINAR PAGI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top