Brigjen TNI Tatang Subarna, Sebuah Analisis dan Perspektif

Oleh : HAIRUZAMAN.

(Editor In Chief Harianexpose.com dan Deputy Chief Editor Tabloid VISUAL Jakarta)

Menganalisa sosok seorang Brigjen TNI Tatang Subarna, mantan Kadispenad dan sekarang menjabat sebagai Danrem 064/MY, cukup menarik. Sepak terjang orang nomor satu di jajaran Korem 064/MY ini patut diapresiasi. Langkah-langkah dan program kerjanya pun terkadang tak bisa diduga. Sebut saja seperti secara tiba-tiba Pengawal (Patwal) pribadinya diminta untuk berhenti ketika berada di Lampu Merah Traffic Light. Padahal perilaku ini sangat tidak lazim dilakukan oleh mayoritas pejabat di tanah air ketika tengah melakukan kunjungan kerja.

Tak hanya itu, Brigjen TNI Tatang Subarna juga dikenal sangat dekat dengan Insan Pers. Ia kerap kali menggelar Press Conference guna menyampaikan program-program kerjanya, baik itu yang sudah dikerjakan maupun yang akan dilaksanakannya.

Wajar saja apabila sosok yang lebih akrab disapa Abah di lingkungan Korem 064/MY ini dekat dengan para Insan Pers. Pasalnya, ia pernah menjabat sebagai Kadispenad. Tak pelak, sehingga ia tahu persis apa yang harus dilakukannya agar program kerjanya diketahui oleh masyarakat dan terutama di jajaran TNI AD.

Jiwa sosial seorang Brigjen TNI Tatang Subarna, juga tercermin dari realitas kehidupan sehari-harinya. Saat bulan suci ramadhan 1444 Hijriah/2023 Masehi, misalnya, ia kerap berbagi kebahagiaan dengan anak-anak yatim piatu, kaum dhuafa, pedagang kecil, tukang becak, maupun para pejalan kaki yang membutuhkan uluran tangannya. Tentu saja kepedulian sosial seorang Brigjen Tatang Subarna terhadap masyarakat kecil itu patut ditiru oleh para pejabat lainnya.

Sementara itu, apabila menganalisis rekam jejak seorang Brigjen TNI Tatang Subarna, masa kecilnya dihabiskan di Kecamatan Waringin Kurung, Kabupaten Serang. Sebuah wilayah yang dulunya terkenal dengan penghasil buah durian, salak, nanas dan buah-buahan lainnya. Tak ayal, anak seorang Babinsa yang bertugas di Koramil Kecamatan Waringin Kurung ini sejak kecil sudah akrab dengan kehidupan di pedesaan. Sehingga ia tahu persis apa yang harus dilakukannya guna membantu pemerintah agar masyarakat lebih hidup sejahtera.

Hal itu tercermin dari program kerjanya yang menggagas pembangunan 1.000 embung yang berada di atas bukit. Hal ini dilakukan agar ketika musim kemarau tiba, maka para petani yang tengah membutuhkan air untuk mengairi areal sawahnya mempunyai air cadangan dari embung tersebut.

Program kerja lain yang dinilai sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Banten yakni dengan mendorong para pelaku Usaha Kecil, Mikro dan Menengah (UMKM) agar bisa tumbuh dan berkembang. Sehingga diharapkan pada gilirannya nanti dapat menekan laju inflasi. Ekonomi di wilayah Provinsi Banten pun akan tumbuh. **

PT. KORAN SINAR PAGI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top