Oleh : HAIRUZAMAN
(Penulis Buku dan Praktisi Pers)
Judul buku ; Tanah Para Bandit
Penulis : Tere Liye
Penerbit : Sabak Grip
Jumlah Halaman : 432 halaman.
Siapa yang tidak mengenal sosok Tere Liye? Seorang penulis asal Indonesia yang sangat produktif dengan karyanya. Tak ayal lagi, sehingga selalu ditunggu-tunggu oleh para pembaca setianya.
Kini kabar gembira telah datang menyapa para pembaca setia Tere Liye. Bagaimana tidak, Tere Liye baru saja menyelesaikan novel terbarunya yang berjudul “Tanah Para Bandit” yang diterbitkan pada13 Februari 2023 oleh Penerbit Sabak Grip.
Novel Tanah Para Bandit ini merupakan novel lanjutan dari novel Bedebah di Ujung Tanduk. Pada novel ini, Tere Liye menghadrikan Kembali tokoh yang sempat disinggung pada novel Pulang-Pergi. Hal ini tentu saja membuat penasaran pembaca setia novel-novel karya Tere Liye.
Novel ini cocok dibaca untuk mengisi waktu luang anfa, Bagi kamu yang tertarik pada novel terbaru karya Tere Liye ini, bisa membaca synopsis novel Tanah para Bandit berikut.
Novel Tanah para Bandit ini menceritakan tentang seorang pemuda bernama Padma yang tinggal bersama Abu Syik dan bagaimana perjalanan Padma setelah melakukan misi untuk sebuah organisasi bersama Abu Syik.
Padma semakin hari menjadi semakin kuat sehingga dapat bertarung langsung dengan Abu Syik, sehingga suatu hari Abu Syik memutuskan pergi dan Padma merintis jalannya sendiri.
Dengan berbekal uang yang diberikan oleh Abu Syik, Padma memilih jalan hidupnya sendiri dan menjauh dari “organisasi” itu. Pada suatu hari, Padma memutuskan untuk berkuliah tanpa mendaftar menjadi mahasiswa.
Karena Padma tidak mendaftar menjadi mahasiswa, maka dia mengikuti kelas yang ia inginkan saja. Dan nyatanya, hampir semua fakultas memiliki jejak Padma yang tertinggal.
Tidak berhenti disitu, Padma juga kuliah di dua belas universitas yang berbeda. Pada saat Padma sedang berkuliah bebas, dia tanpa sengaja bertemu dengan Thomas dan Zaman. Lalu perjalanan Padma sebagai vigilante pun dimulai dari sini.
Pengetahuan Dalam Novel Tanah Para Bandit Novel Tanah Para Bandit karya Tere Liye ini tidak hanya menyajikan aksi untuk para pembacanya, tetapi sang penulis juga memasukkan pengetahuan bar uke dalam bukunya. Seperti informasi tentang tumbuhan, karakter baru yang memiliki profesi vigilante, tentang senjata.
Lebih lanjut, Tere Liye juga memberikan pengetahuan kepada pembaca melalui percakapan yang dilakukan oleh tokoh atau karakter yang terlibat, jadi banyak informasi yang diberikan oleh Tere liye seringkali tersembunyi melalui percakapan Padma dengan tokoh lain.
Serial aksi Tere Liye sudah sampai di buku ketujuh dengan judul Tanah Para Bandit. Urutan serial aksi ini dari novel pertama hingga terasi yaitu Negeri Para Bedebah, Negeri di Ujung Tanduk, Pulang, Pergi, Pulang-Pergi, Bedebah di Ujung Tanduk, dan tag terakhir Tanah Pra Bandit.
Tanah Para Bandit adalah kelanjutan novel Bedebah di Ujung Tanduk. Di novel sebelumnya, ada disinggung tentang seseorang dari masa lalu Bujang yang membuat ia merasa ragu menentukan perasaanya pada Maria.
Tanah Para Bandit bercerita tentang Padma, seorang anak perempuan berusia belasan tahun yang tinggal di talang, sebuah perkampungan dengan jumlah penduduk terbatas. Di sana, ia tinggal bersama kakek yang terus melatihnya setiap hari.
Berlari sambil membawa dia ember penuh air, melompat dengan kaki diberi pemberat batu, hingga berlatih melubangi pohon dengan tiga jari, dipelajari oleh Padma. Singkat cerita, ternyata Padma sengaja dipersiapkan untuk sebuah organisasi.
Aku pribadi awalnya mengira buku ini akan melanjutkan kisah perjalanan Bujang, Thomas, White, Kiko, Yuki, Salonga, dan Junior setelah berhasil melawan Roh Drukpa. Ternyata tidak. Tapi di akhir cerita, semua tokoh akhirnya bertemu.
Aku suka kisah perjalanan hidup Padma yang sangat berbeda dari kebanyakan remaja perempuan lainnya. Ia bebas menentukan jalan hidupnya sendiri. Ia bahkan bisa keluar masuk kampus dan ikut belajar tanpa harus terdaftar menjadi mahasiswa.
Padma adalah definisi dari ‘girl boss’. Perempuan tangguh, tidak kenal takut. Ternyata Padma adalah sahabat pertama Bujang saat di talang dulu. Entah bagaimana kisah mereka selanjutnya.
Permasalahan seputar politik dan ekonomi juga tidak luput dibahas di buku ini. Ada adegan ketika Padma mengikuti kuliah Hukum dan Ekonomi, ia bertemu dengan Zaman dan Thomas! Penggemar setia karya Tere Liye pasti tidak asing dengan nama-nama ini.
Buku ini juga menampilkan realita kehidupan yang tidak semuanya hitam putih. Ada area berwarna abu-abu, entah benar entah salah. Sesuai judulnya, cerita aksi ini penuh dengan adegan pembunuhan, kesetiaan, dalang di balik suatu kejadian, hingga Sang Kaisar, sosok yang selama empat tahun ini dicari oleh Padma. **