Oleh : HAIRUZAMAN
(Penulis Buku dan Praktisi Pers)
Sejatinya profesi wartawan merupakan sebuah pekerjaan yang cukup.mulia. Paaalnya, profesi wartawan merupakan sarana untuk mencerdaskan bangsa. Sehingga dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, profesi wartawan dinilai sangat penting sebagai pilar ke empat demokrasi yakni setelah institusi eksekutif, legislatif dan yudikatif.
Secara sederhana definis wartawan, pewarta atau jurnalis (Bahasa Inggris: journalist-Pen) adalah orang yang melakukan pekerjaan kewartawanan dan atau tugas-tugas jurnalistik secara rutin, atau dalam definisi lain, wartawan dapat dikatakan sebagai orang yang pekerjaannya mencari dan menyusun berita, baik dalam media cetak, media elektronik, maupun media online.
Wartawan juga bisa diartikan sebagai orang yang sedang melaksanakan tugas atau seseorang yang melakukan pekerjaan kewartawanan, kegiatan jurnalistik secara rutin atau secara teratur menuliskan berita (berupa laporan) dan tulisannya dimuat secara teratur. Laporan tersebut lalu dapat dipublikasi dalam media massa, seperti koran, televisi, radio, majalah, film dokumentasi, dan internet. Wartawan mencari sumber berita untuk ditulis dalam editor laporannya; dan editor mereka diharapkan untuk menulis laporan yang paling objektif dan tidak memiliki pandangan dari sudut tertentu untuk melayani masyarakat.
Celakanya, ada pula istilah wartawan yang cukup populer jika dikaitkan dengan pekerjaan sehari-harinya tersebut. Sebab, ternyata ada wartawan yang setiap hari melakukan aktifitas jurnalisme di lapangan, namun beritanya tak pernah ada. Wartawan seperti ini lebih populer disebut wartawan “nina bobo”. Padahal, jika menyimak definisi di atas, maka seharusnya wartawan melakukan tugas jurnalisme secara rutin dan teratur serta beritanya dimuat di media massa tempatnya bekerja.
Stempel wartawan “nina bobo” memang harus segera ditinggalkan. Karena stempel wartawan “nina bobo” itu akan merugikan dan sekaligus dapat merusak profesi wartawan yang begitu mulia guna mencerdaskan kehidupan bangsa. Apalagi saat ini masyarakat tengah haus akan informasi. Baik itu yang bersifat hiburan, informasi, pendidikan maupun kontrol sosial. Jadi, jangan menjadi wartawan dengan predikat “nina bobo”. **