Oleh : HAIRUZAMAN
(Penulis Buku dan Praktisi Pers)
Teka-teki siapa pasangan Bakal Calon Presiden, Anies R. Baswedan, kini terjawab sudah. Akhirnya, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, yang lebih akrab disapa Cak Imin, resmi menjadi Bakal Calon Wakil Presiden mendampingi Anies Baswedan untuk bertarung dengan rival politiknya dalam bursa Pilpres pada 2024 mendatang.
Cak Imin dinilai berhasil mencuri hati Anies Baswedan untuk memdampingi dan menggeser posisi Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, yang sebelumnya sempat digadang-gadang mendampingi Anies Baswedan sebagal Bakal Calon Wakil Presiden. Saat ini, Anies hanya didukung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Boleh jadi, Anies Baswedan lebih memperhitungkan suara PKB yang dikomandoi oleh Cak Imin. Dimana basis suara PKB yang notabene adalah kaum Nahdliyin yang merupakan Ormas Islam terbesar di negeri ini. Sementara itu, perolehan suara Partai Demokrat semakin terjun bebas pasca Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak lagi menjabat sebagai Ketua Umum ditubuh partai politik berlambang mercy tersebut.
Pasca meninggalkan Anies dan partai politik koalisinya PKS, belum diketahui kemana selanjutnya Partai Demokrat akan berlabuh dan menentukan pilihan politiknya. Apakah Demokrat akan mendekati Prabowo Subianto atau bakal berlabuh ke Ganjar Pranowo yang “dijagokan” oleh partai berlambang banteng bermoncong putih besutan Megawati Soekarno Putri.
Dalam dunia politik, apapun tentu saja bisa terjadi. Termasuk pelabuhan terakhir AHY dalam menentukan pilihan politiknya dan memilih partai koalisinya untuk sama-sama bertarung dalan bursa Pilpres 2024 nanti.
Pilihan politik yang harus diputuskan oleh AHY, tentu saja akan menentukan nasib Partai Demokrat ke depan. Pasalnya, AHY pernah mengalami kegagalan dalam merebut kursi Presiden pada gelaran Pemilu sebelumnya.
Anies memang cukup cermat dalam meminang pendampingnya untuk ikut dalam kontestasi Pilpres 2024 dengan memilih Cak Imin. Figur Cak Imin dinilai mempunyai nilai jual dan memiliki basis suara di grass roth (Akar rumput). Apalagi PKB didukung oleh Ormas Islam terbesar di tanah air.
Bagi para pemilih, sejatinya dalam gelaran Pilpres sama sekali tak melihat partai politik yang mengusungnya. Akan tetapi, para pemilih akan menilai figur Bakal Calon Presiden dan Wakil Presiden dari track recordnya. Apabila menganalisis dari rekam jejaknya, tentu saja peluang bagi pasangan Anies dan Cak Imin, terbuka lebar untuk menuju kursi Presiden dan Wakil Presiden.pada kontestasi Pilpres 2024 mendatang. **