Presiden IPI Iran Kecam Keras Politik Standar Ganda PBB

0

Editor In Chief : Hairuzaman.

Tehran – Harian Expose.com.|

Presiden Ikatan Pelajar Indonesia (IPI) Iran, dr. Laila Rahmah, menegaskan, situasi terkini pasca penyerangan Iran ke Israel, pada Minggu, 14 April 2024, Iran resmi dibentuk KBRI Tehran guna memudahkan koordinasi terkait situasi terkini dengan WNI yang berada di Iran maupun yang berencana kembali ke Iran.

Hal itu dikatakan Laila, dalam siaran persmya, baru-naru ini. Menurut Laila, berdasarkan data Pemilu 2024, tercatat sebanyak 376 orang terdaftar sebagai WNI di Iran. Sampai sekarang tercatat sekitar 249 orang WNI di Iran. Kenenterian Luar Negeri RI bersama KBRI Tehran dan KBRI dari negara-negara terdampak telah mengadakan rapat koordinasi dengan WNI pada 14 Januari 2024.

Iran, sambung Laila lagi, telah diputuskan statusnya menjadi siaga II yang definisi himbauannya dapat dilihat di sosial media resmi KBRI Tehran. Situasi pasca penyerangan dilaporkan oleh WNI dan beberapa kota besar di Iran bahwa keadaan aman dan terkendali serta semua warga baik WNI maupun wrrga lokal beraktifitas seperti biasa dan tidak ada perubahan yang signifikan.

Ia menambahkan, aktifitas jual beli, transportasi, perkantoran, pendidikan dan lainnya berjalan dengan normal dan tidak ada perubahan yang signifikan. Pada Senin, 15 April 2024 pukul 06.00 waktu Tebran, Imam Khomeini menyatakan, International Airport telah dibuka dan dapat melakukan penerbangan secara normal.

“IPI Iran mengikuti sikap Indonesia yang secara konsisten dan tegas selalu berdiri mendukung Palestina, ssrta berkomitmen terhadap perdamaian dan stabilitas internasional. Semua negara berdaulat memiliki hak yang natural dan legal untuk melakukan aksi membela diri terhadap pihak manapun yang melakukan tindakan agresi dan melanggar kedaulatannya,”” tandasnya.

Masih kata Laila, pihaknya mengecam keras politik standar ganda Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang diam seribu bahasa saat rezim agresor zionis Israel melakukan genosida, pembunuhan terhadap perempuan, anak kecil, perampasan tanah Palestina dan sebagainya. Namun, PBB begitu spontan dan lantang mengecam serangan Iran pada 4 April 2024. Padahal itu merupakan bentuk bela diri terhadap aksi terorisme rezim zionis Israel yang dilakukan di Kantor Konsulat Iran di Damaskus yang menewaskan orang pada 1 April 2024.

“IPI Iran menuntut dan terus menyuarakan diakhirinya penjajahan zionis Israel terhadap Palestina yang secara mutlak bertentangan dengan prinsip dan nilai kemanusiaan serta mendukung untuk memguatkan harapan dan percepatan bagi proses kemerdekaan bangsa Palestina,” katanya.

Ia berharap kedua belah pihak dapat menahan diri dan berusaha untuk mengutamakan de-eskalasi keadaan ini guna menghindari konfrontasi yang lebih beaar yang akan merugikan semua pihak. Bahkan yang tidak terlibat sekalipun

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *