Reportase : Sukri. Editor In Chief : Hairuzamsn
PANDEGLANG – Harian Expose.com|
Rumah Sahrudin (37), warga Kampung Bantarpanjang RT.05/RW.03 Desa Banyubiru, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten, saat ini nyaris roboh. Pasalnya, Safrudin tak mampu untuk merenovasi rumahnya lantaran keterbatasan biaya.
Kondisi rumah yang tampak hancur dari depan, ditambah pula salah satu ruangan rumahnya yang telah roboh akibat dimakan usia, terpaksa dibiarkannya terbuka akibat tak mampu untuk memperbaikinya.
Warga yang tinggal di Desa Banyubiru, Labuan, ini sangat mendambakan rumahnya bisa direnovasi. Rumah peninggalan dari almarhum mertuanya itu telah ditempati Safrudin selama puluhan tahun. Namun, jangankan untuk biaya renovasi rumah, guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari saja Safrudin merasa kesulitan. Pasalnya, Safrudin hanya seorang pekerja serabutan.
“Sudah 18 tahun saya menempati rumah ini bersama istri dan dua orang anak. Satu masih sekolah di Madrasah Tsanawiyah Caringin dan satu anak lagi masih duduk di.TK,” tutur Safrudin, ketika diwawancara wartawan, pada
Jum’at (19/4/2024).
Ia menuturkan, penghasilannya yang tak pasti lantaran bekerja serabutan itu hanya bisa untuk makan dan biaya sekolah anak-anaknya saja. Sementara itu, untuk merenovasi rumah yang nyaris roboh ia mengaku tak memiliki uang yang cukup.
“Saya berharap kepedulian Pemerintah Kabupaten Pandeglang untuk meninjau dan membantu merenovasi rumah kami yang nyaris roboh,” harapnya.
Disinggung soal Program bantuan Sosial dari Pemerintah Desa maupun pusat, yang dialokasikan untuk warga miskin dan kurang mampu dari bantuan langsung tunai (BLT) Dana Desa, Program Keluarga Harapan (PKH), Bansos Sembako dari BPNT serta program bantuan anak sekolah (PIP), ia menjawab seolah tak tahu akan hal itu.
“Gak ada bantuan itu, hanya kemarin saja saya dapat bantuan beras 1 karung dari Penerintah Desa Banyubiru,” tandasnya.
Kepala Desa Banyubiru, Akhmad Hidayatunur menjelaskan, hal ini akan dimusyawarahkan di kantor desa. Selanjutnya, akan dilakukan pembangunan melalui swadaya masyarakat.
“Untuk sementara ini, karena kondisi yang sangat memprihatinkan, terlebih melihat atapnya yang khawatir bisa roboh saat hujan dan angin kencang, maka kami akan melakukan swadaya bersama masyarakat,” terangnya.
Menurut Kades, saat ini.kondisi warga di desanya masih banyak tengah membutuhkan bantuan bedah rumah. Karena itu, pihaknya berharap adanya bantuan bedah rumah dari Pemerintah Kabupaten Pandeglang maupun Provinsi Banten.
“Tercatat ada sekitar 30 rumah warga yang terdata di desa kami yang sangat layak mendapatkan bantuan bedah rumah. Melihat kondisi seperti ini, kami berharap uluran tangan dari Pemerintah Kabupaten Pandeglang maupun Provinsi Banten untuk memberikan Program Bedah rumah di desa kami,” pungkasnya.
Terkait salah satu warganya yang saat ini belum mendapatkan program BLT DD, ia mengaku hal itu akan dimusyawarahkan kembali, Mengingat keterbatasan kuota dan anggaran, Sehingga untuk periode berikutnya warga tersebut akan masuk list penerima manfaat Program BLTDD selanjutnya.
Sementara itu, Furqon, pendamping PKH Desa Banyubiru, ketika dikonfirmasi wartawan menyatakan, nama calon KPM Susi, (istri Sahrudin-Red) telah diusulkan untuk menjadi peserta penerima manfaat Program PKH.
“Atas nama Susi Yuliyanti telah diusulkan menjadi peserta penerima manfaat Program PKH. Saat ini tinggal menunggu waktunya saja,” bebernya.