Merak, Harianexpose.com –
Kapolda Banten, Irjen Pol. Drs. Fiandar, menghadiri acara peresmian dermaga IV Merak dan Bakauheni milik PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero), Senin (12/10).
Acara peresmian ini dihadiri oleh Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi, Direktur Utama PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero), Ira Puspadewi, Walikota Cilegon Edi Ariyadi, Kapolres Cilegon dan PJU Polres Cilegon, Dandim 0603/Cilegon, Danlanal Banten, Kajari Cilegon, para Direktur PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) dan undangan lainnya.
Kapolda Banten, Irjen Pol Drs. Fiandar, mengapresiasi atas diresmikannya dermaga IV Pelabuhan Penyeberangan Merak dan Bakauheni.
“Saya ucapkan terima kasih kepada pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perhubungan dan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) atas diresmikannya Dermaga IV. Penambahan Dermaga mengurangi beban Polisi,
“Alhamdulillah. Biasanya Weekend, Hari besar itu biasanya menjadi beban klasik kita melaksanakan pengamanan di sini, dengan bertambah satu Dermaga pasti berkurang,” kata Fiandar.
Terkait penegakan protokol kesehatan, Fiandar mengajak semua pihak untuk melakukan pengawasan.
“Terkait pengawasan dan penegakan protokol kesehatan, kita akan bersama-sama dengan operator dan regulator, masyarakat serta pemerintah daerah dalam hal ini pemerintah Kota Cilegon akan bersama-sama menata, mengingatkan, menghimbau dan menegakkan hukum jika itu diperlukan,” tutup Fiandar.
Ditemui di lokasi, Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi, dalam sambutannya juga menyampaikan apresiasinya kepada PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) selaku pemilik dan operator Pelabuhan Merak-Bakauheni serta PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk sebagai pelaksana pembangunan.
Budi juga menyoroti bahwa pelabuhan memiliki peran vital dalam perekonomian nasional dan daerah yakni untuk menjamin kelancaran, keamanan, ketertiban dan keselamatan berlayar, maka pemeliharaan fasilitas Pelabuhan mutlak dilaksanakan.
“Hal ini juga harus menjadi perhatian ASDP selaku operator Pelabuhan bahwa pemeriksaan fasilitas pelabuhan secara rutin merupakan tools untuk dapat melaksanakan langkah tindak lanjut dalam melaksanakan pemeliharaan berkala. Dengan langkah ini diharapkan tidak akan terjadi kerusakan yang bersifat mayor dan gagal fungsi pada fasilitas Pelabuhan,” ujarnya.
Budi melanjutkan, selain terjaminnya keselamatan pelayaran tantangan kita bersama adalah peningkatan pelayanan kepada pengguna jasa terkait dengan kepastian waktu dan pemenuhan standar pelayanan minimal.
“Dengan bertambahnya dermaga akan bertambah pula frekuensi keberangkatan maupun kedatangan kapal setiap harinya. Kita ketahui, terdapat keterbatasan alur keluar/masuk khususnya di Pelabuhan Penyeberangan Merak. Kondisi ini harus diantisipasi dengan pola operasi dan pengaturan jadwal yang optimal serta peningkatan kinerja angkutan penyeberangan,” tuturnya lagi.
Sementara itu, Direktur Utama PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero), Ira Puspadewi, mengatakan, dalam menunjang konsep Poros Maritim dan memenuhi tuntutan kebutuhan angkutan penyeberangan yang andal dan memadai, maka ASDP melakukan revitalisasi dan peningkatan kapasitas dermaga Moveable Bridge (MB) Dermaga IV di Merak dan Bakauheni.
“Alhamdullilah, pembangunan Dermaga IV Merak-Bakauheni telah rampung tepat waktu dalam 1 tahun. Diharapkan akan meningkatkan kapasitas layanan penyeberangan di lintasan tersibuk ini. Dalam waktu dekat, dermaga ini dapat mendukung operasional layanan Angkutan Natal dan Tahun Baru mendatang,” tutur Ira.
Proyek Dermaga IV Merak-Bakauheni senilai Rp.379 miliar ini dibangun oleh kontraktor PT. PP (Persero) Tbk yang tentunya telah memenuhi syarat, baik klasifikasi dan kualifikasi dalam pekerjaan proyek ini.
Dermaga IV Merak dengan tipe Breasting Dolphin, memiliki panjang 120 meter dengan pola sandar buritan mampu disandari kapal ukuran 6000-10.000 GRT. Untuk dermaga Bakauheni, dengan tipe Quay Wall, panjang 150 meter dengan pola sandar haluan juga mampu disandari kapal ukuran 6000-10.000 GRT.
“Keberadaan Dermaga IV di Merak dan Bakauheni dengan asumsi masing-masing dapat disandari oleh 5 kapal, akan menambah kapasitas minimal 4 trip kapal per 24 jam atau 20 trip per dermaga dari satu sisi. Sehingga kini total kapasitas trip di Pelabuhan menjadi rata-rata maksimal 140 trip dari total 7 dermaga yang beroperasi per 24 jam,” tutur Ira menjelaskan.
Ia menambahkan, Pelabuhan Merak dan Bakauheni menjadi salah satu prasarana vital dan penting dalam roda perekonomian di Tanah Air. Karena menghubungkan dua pulau besar yang menjadi pusat perekonomian di Indonesia.
Penyeberangan Merak-Bakauheni menjadi lintasan tersibuk yang dikelola ASDP dengan total sekitar 60 kapal yang standbye beroperasi di lintasan ini.
Lapiran : Ebi Jubaedi.