Lebak, Harianexpose.com –
Sekelompok Mahasiswa yang tergabung dalam wadah organisasi Kumala Kabupaten Lebak, Banten, menggelar aksi demo di sekitar kota Rangkasbitung dan berakhir tepat di depan Kantor DPRD Kabupaten Lebak, sembari melakukan orasi, Selasa (2/3), sekitar jam 11.00 WIB.
Aksi demo mahasiswa itu dipicu oleh ulah seorang oknum anggota DPRD Kabupaten Lebak berinisial MW dari Fraksi PPP yang duduk di Komisi lV. Selama ini MW terus melakukan berbagai manuver politik dengan mengatasnamakan institusi DPRD Lebak dan selalu membuat gaduh di masyarakat.
Pasalnya, MW diduga kuat selalu melakukan sidak di beberapa tempat seperti, ke lokasi tambang pasir dan yang lainnya tanpa berkoordinasi terlebih dulu dengan anggota komisi lainnya. Celakanya, seolah-olah hanya dia saja yang ada di DPRD Lebak. Tak pelak, akibatnya membuat lembaga yang terhormat ini menjadi tercoreng.
Oknum MW baru-baru ini juga telah membuat kegaduhan dengan menantang seluruh kepala desa yang ada di wilayah Kabupaten Lebak dengan tuduhan ada “kongkalikong” dalam program sosial Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Atas tuduhan yang tanpa bukti ini, APDESI Lebak sebagai wadah organisasi yang menaungi seluruh Kepala Desa di Kabupaten Lebak ini melakukan laporan ke Badan Kehormatan (BK) DPRD Lebak, agar mengingatkan MW supaya bekerja sesuai Tupoksinya.
Selain pernah bersitegang dengan Bupati Lebak, Hj. Iti Octavia, dalam Rapat Paripurna lantaran mengkritisi yang telah dilakukannya, MW juga pernah melaporkan TKSK se-Kabupaten Lebak ke Polisi atas dugaan terjadi korupsi program BPNT.
Di akhir orasinya, Kumala Lebak yang ditemui oleh H. Heri Haerudin, unsur Pimpinan di DPRD Lebak ini meminta agar Badan Kehormatan (BK) DPRD Lebak, segera memanggil MW untuk dimintai keterangannya atas tindakan yang dia lakukan selama ini. Jangan sampai timbul stigma negatif di masyarakat atas lembaga DPRD ini lantaran perbuatan seorang oknum wakil rakyat yang tidak bertanggungjawab tersebut
Laporan : Daud S.
Editor In Chief : Hairizaman
