CILEGON, Harianexpose.com –
Warga Kelurahan Tegal Ratu, Lingkungan Cigading, Kelurahan Tegal Ratu, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, Banten, mengeluh. Pasalnya, saat ini tengah diserang ribuan kutu tongket berbahaya di duga berasal dari limbah PT. Mayora Cigading Kota Cilegon. Akibatnya, banyak warga yang terkena wabah penyakit gatal-gatal.
Berdasarkan pantauan awak media, Selasa (7/9/2021), menyebutkan, akibat serangan ribuan kutu tongket itu, warga Cigading mengeluh lantaran malam harinya tak bisa tidur nyenyak. Selain itu, warga mulai mengalami penyakit gatal-gatal yang sulit untuk disembuhkan.
“Dengan adanya serangan ribuan pasukan kutu tongket yang diduga dari limbah PT. Mayora itu, saat ini warga di sekitar lokasi perusahaan tidak bisa tidur. Sehingga mengganggu ketenangan dan kesehatan. Apabila digigit kutu tongket itu, maka tubuh akan menjadi gatal-gatal dan menimbulkan warna kemerahan,” tutur salah seorang warga Cigading, Kelurahan Tegal Ratu, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, Nurhayati.
Menurut Nurhayati, warga Cigading lalu mengadu ke DPRD Kota Cilegon. Namun, hingga kini tuntutan masyarakat minta agar diberikan konpensasi sebesar Rp.500 ribu per bulan itu belum juga membuahkan hasil. Padahal, uang itu sejatinya dipakai untuk biaya pengobatan dan penyemprotan hama kutu tongket tersebut.
Mediasi warga Cigading yang diwakili oleh Anggota DPRD Kota Cilegon, Syarifudin, Dinas Lingkungan Hidup Kota Cikegon, Dinas Pertanian Provinsi Banten, Kasie Pol. PP Kecamatan Ciwandan, Bhabinkantibmas dan Babinsa Koramil Ciwandan, serta manajemen PT. Mayora, menjanjikan akan memberikan kompensasi melalui dana Coorporate Social Respinsibility (CSR) perusahaan setiap tahun.
Celakanya, mediasi itu dinilai masih alot dan belum membuahkan hasil. Pasalnya, keputusannya saat ini masih digodok oleh pihak perusahaan PT. Mayora. “Sejatinya manajemen PT. Mayora akan memberikan informasi terkaut tuntutann kompensasi warga Ciwandan tersebut,” tandas Syafruddin.
Reporter : Babay S.
Editor In Chief : Hairuzaman.
