Serang, Harianexpose.com –
Tercatat sekitar 10.000 hingga 15 100 hektare lahan tidur yang ada di wilayah Provinsi Banten rencananya akan disulap menjadi lahan yang produktif. Hal itu guna memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan Kelompok Tani (Poktan) dan masyarakat Banten.
Demikian ditegaskan Koordinator Tim Kerja Komitmen Bersama, H. Mas Muis Muslich, SH, kepada awak media pada Sabtu (11/6/2022). Menurut ia, pihaknya bakal menyulap areal lahan seluas 10.000 hingga 15.100 hektare yang semula tidak produktif menjadi lebib bermanfaat bagi kemaslahatan umat.
Diketahui, gagasan besar dan cemerlang itu di inisiasi oleh tiga lembaga yakni, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Banten, DLHK dan Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Provinsi Banten.
Tim Kerja Komitmen Bersama tersebut dibentuk dalam rangka untuk merealisasikan program pemberdayaan, pembinaan dan fasilitasi perhutanan sosial Masyarakat Desa Hutan (MDH) di atas areal lahan seluas 10.000 hingga 15.100 hektare yang tersebar di wilayah Provinsi Banten.
Muis menambahkan, sesuai hasil survei dan proses identifikasi Tim Kerja di tiga titik lokasi lahan yang ada di Petak 16 Gunung Pinang, Kramatwatu, Kabupaten Serang, dan di Petak 16 dan 8 di wikayah Kota Cilegon, beberapa jenis tanaman yang bisa dikembangkan antara lain, pohon melinjo, rambutan, durian, jengkol, kelapa, kopi Robusta, dan jenis tanaman lainnya. Survei akan dilanjutkan ke titik lokasi lahan lainnya di wilayah Kabupaten Pandeglang dan Lebak
Untuk merealisasikan hal tersebut, sambung Muis lagi, Tim Kerja Komitmen Bersama akan menggandeng pihak pengusaha berkelas nasional maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
“Kami akan melakukan kerjasama dengan para investor guna menanamkan modalnya untuk menggatap belasan ribu hektare lahan tidur tersebut. Bahkan, saat ini sudah ada investor lokal yang tertarik untuk menjalin kerjasama yang saling menguntungkan itu, ” bebernya. (Hrz/Red)