Reportase : Sukri – Editor In Chief : Hairuzaman.
PANDEGLANG- Harianexpose.com |
Proyek penggantian lantai Jembatan Surianeun dengan Pagu Rp.5,58 juta yang dilaksanakan oleh CV. Rio Putra dikeluhkan masyarakat sekitar. Pasalnya, pemenang kontrak tidak membuat jembatan darurat dan akses alternatif. Tak ayal, sehingga masyarakat merasa kesulitan untuk menyeberang sebagai lalu lintas jalan, pada Senin (13/03/2023).
“Seharusnya ada jembatan darurat atau jalan alternatif seperti getek (rakit). Sehingga tujuan dari pembangunan jembatan selain meningkatnya kelancaran arus lalu lintas angkutan juga tidak menghambat arus lalu lintas warga sekitar dalam beraktifitas,” ungkap SN, warga sekitar yang tak ingin namanya disebutkan.
SN menegaskan, jembatan Surianeun penghubung antar desa di wilayah Kecamatan Patia dan Pagelaran. Sehingga warga sekitar merasa terganggu dengan kondisi proyek jembatan yang tidak membuat akses jalan alternatif.
“Jauh jika harus menggunakan akses jalan lain. Sejatiya kontraktor sebagai pemenang kontrak memperhatikan keselamatan masyarakat. Sebab,.jika tidak dibuat akses jalan lain pasti masyarakat nekat melintas kendati tanpa lantai seperti apa yang terlihat pada video viral,” ucap warga Surianeun tersebut.
Lebih lanjut dijelaskan, anggaran pergantian lantai jembatan Surianeun mencapai setengah miliar lebih jika kontraktor tidak memperhatikan masyarakat sekitar dengan tidak dibuatnya akses alternatif lain maka sungguh keterlaluan.
“Kontraktor jangan hanya mencari keuntungan, proyek penting juga memperhatikan keselamatan masyarakat sebab jika melihat anggaran pagunya cukup besar,” paparnya.
Ia menilai, pada realitanya kontraktor selaku pemenang berkontrak hanyalah mencari keuntungan pribadi jika dilihat dari kondisi saat ini.
“Kita lihat kondisi masyarakat yang melintasi jembatan tanpa lantai sangat membahayakan keselamatan, untuk itu secara kasat mata kontraktor hanyalah mencari keuntungan pribadi dan tidak perduli dengan pengguna akses khusus warga Surianeun, umumnya masyarakat sekitar,” bebernya.