Reportase : Maman Suherman. Editor In Chief : Hairuzaman. Deputy Chief Editor : Prof. Dr. KH. Sutan Nasomal Tambunan, SH, MH, LLM, P.hD.
KOTA SERANG – Harianexpose.com |
Mahfud MD, resmi dideklarasikan sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) mendampingi Ganjar Pranowo. Deklarasi dilakukan langsung oleh Ketua Umum Partai Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri bersama tiga partai politik pengusung Ganjar Pranowo lainnya.
Mahfud MD, yang juga sebagai Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM menyedot perhatian publik. Pasalnya, ia lahir dalam tradisi Nahdlatul Ulama (NU), dan berpotensi akan memecah suara Nahdiyin. Dimana NU merupakan basis massa Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
PKB sendiri sebelumnya telah mencalonkan Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar yang biasa akrab dipanggil Cak Imin sebagai Cawapres dari Anies Baswedan.
Ketua DPW PKB Banten, Ahmad Fauzi mengatakan, dirinya tidak mengetahui apa pertimbangan PDIP dan partai pengusung Ganjar Pranowo untuk mengangkat Mahfud MD sebagai Cawapres Ganjar.
“Itu hak PDIP, saya tidak begitu tahu apa yang menjadi pertimbangan mengangkat Mahfud MD. Karena itu rumah tangga PDIP, itu haknya,” katanya melalui sambungan telepon seluler, pada Rabu (18/10/2023).
Kendati Mahfud MD terlahir dari tradisi NU, ia meyakini itu tidak akan mempengaruhi suara dukungan Nahdiyin kepada Capres dan Cawapres Anies-Cak Imin, khususnya di Provinsi Banten.
Terlebih, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Republik Indonesia pada 2008-2013 itu tidak memiliki perjalanan karir menjadi struktural NU di level manapun.
“Menurut saya yang aktif sebagai NU dari kecil, pak Mahfud sebagai orang NU mungkin iya secara amaliyah. Akan tetapi, track record perjalanan karir beliau belum pernah menjadi struktural di NU,” ujarnya.
Menurut ia, kehadiran Mahfud MD bisa saja mempengaruhi suara. Namun itu tidak akan signifikan. Apalagi di wilayah Provinsi Banten. Sebab, bicara elektoral, maka itu bicara soal keterujian sebagai Nahdiyin.
“Kalau untuk di Banten, kalau pun ada (suara-red) tidak signifikan. Karena belum teruji mengikuti elektoral. Kendati dipersepsikan sebagai orang pintar, baik, dan apa pun itu tapi ini bicara elektoral, dan saya belum melihat pengaruhnya di Banten,” terangnya.