Reportase : Yuyi Rohmatunisa.
Editor In Chief : Hairuzaman
SERANG – Harianexpose.com |
Dalam upaya menurunkan angka stunting, Kabupaten Serang baru saja menggelar diseminasi audit kasus stunting untuk tahun 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh Hj. Encup Suplikah, SKM, MM.Kes, Kepala Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKBP3A) Kabupaten Serang, bersama berbagai pihak terkait termasuk dokter spesialis, tim psikologi, serta tenaga kesehatan dari berbagai instansi.
Hj. Encup Suplikah mengungkapkan bahwa salah satu faktor risiko stunting adalah kebiasaan merokok ibu hamil. Di Kabupaten Serang, Kecamatan Baros menjadi wilayah dengan angka stunting tertinggi. Berbagai faktor, seperti akses ke jamban dan fasilitas sanitasi, turut memengaruhi tingkat stunting.
Untuk mencapai target penurunan stunting hingga 14 persen sesuai instruksi Wakil Presiden, tim pakar akan memberikan rekomendasi dan usulan strategis. Sebanyak 40 desa telah dilibatkan dalam program ini, dengan fokus utama pada dua kecamatan, Kramatwatu dan Cikesal, untuk intervensi langsung.
Data terbaru menunjukkan penurunan signifikan dalam angka stunting, dari 74.000 menjadi 39.000 kasus. Namun, penting untuk mengukur dan menimbang secara akurat untuk menentukan status stunting, yang tidak hanya dilihat dari aspek fisik seperti tinggi badan atau berat badan saja.
Agus Khomaeni, SKM, M.AP, Penata KKB Ahli Muda DKBP3A Kabupaten Serang, menekankan bahwa dengan mengetahui faktor risiko stunting, intervensi dapat dilakukan dengan lebih tepat. Evaluasi berkala akan dilakukan untuk memantau efektivitas intervensi yang diterapkan di lapangan.
Kegiatan ini melibatkan 117 peserta dari berbagai instansi, termasuk Dinas Kesehatan, Dindikbud, Bapeddalitbang, serta kepala puskesmas dan Tim Pendamping Keluarga (TPK). Dengan adanya audit dan intervensi yang lebih terarah, diharapkan angka stunting di Kabupaten Serang akan menurun secara signifikan di masa mendatang.