Pemimpin Redaksi : Hairuzaman.
Kota Serang – HARIANEXPOSE.COM |
Agus Ramdani SE, mulai bergabung di Rumah Sakit Sari Asih Kota Serang, Banten, tercatat sejak tahun 2010. Saat itu, ia sempat selama satu tahun membantu di ruang rujukan pasien.
“Alhamdulillah, selama satu tahun itu pula jumlah pasien semakin meningkat seiring dengan semakin lengkapnya fasilitas peralatan medis di RS Sari Asih Kota Serang. Sebut saja seperti, peralatan CT Scan, Rongent dan yang lainnya,” terangnya.
Agus mengungkapkan, setelah satu tahun di ruang rujukan seiring kian melonjaknya jumlah pasien yang berobat ke RS Sari Asih Kota Serang, kemudian saya dimutasi di bagian keuangan. “Saat itu, masih banyak jumlah tagihan di luar yang harus diselesaikan,” kenangnya.
Setahun kemudian, Agus Ramdani dipercaya oleh Owner melalui Direktur Utama RS Sari Asih Kota Serang, untuk mengendalikan di Bagian Hubungan Masyarakat (Humas). Dengan jabatan barunya itu, Agus harus bertemu dengan banyak orang. Mulai dari pemilik klinik yang ada di kabupaten/kota yang ada di wilayah Provinsi Banten untuk menjalin kemitraan dengan RS Sari Asih Kota Serang.
Menurut ia, tujuan dirinya mendatangi semua klinik itu untuk menjalin kemitraan terkait dengan pasien rujukan. “Mitra kerja RS Sari Asih Kota Serang saat ini tercatat lebih dari 100 klinik,” bebernya.
Sekarang ini, imbuh dia lagi, jumlah pasien meningkat dan peralatan medis semakin lengkap. Bahkan saat ini sudah ada Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL) yakni, tindakan pemecahan batu ginjal dengan gelombang kejut tanpa luka operasi. Sehingga pasien penderita batu ginjal tak perlu jauh-jauh lagi berobat ke RS Tangerang maupun ke Jakarta
Agus menambahkan, selain RS Sari Asih Kota Serang didukung oleh fasilitas peralatan medis yang memadai dan dokter gigi pun sudah lengkap. Termasuk bisa menangani pasien penderita bau mulut dan yang lainnya.
Ia memaparkan, sekarang ini saya bertugas sebagai Humas dan berfungsi sebagai corongnya RS Sari Asih. “Saya harus bertemu dengan berbagai latar belakang pendidikan, status sosial dan karakter. Ada yang sabar dan tidak sabar, namun ada pula orang yang karakternya rendah hati. Semua itu saya menganggapnya sebagai seni dalam bekerja,” urainya