Reportase : Yuyi Rohmatunisa
Pemimpin Redaksi: Hairuzaman
SERANG – HARIANEXPOSE.COM |
Dalam sebuah wawancara eksklusif bersama Yuyi Rohmatunisa ,wartawan media online HarianExpose.com, pada Jum’at (27/09/2024), Kepala Pengamanan Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Serang, Reza Ikhwan Purnama, berbagi pandangan tentang tantangan dan inovasi di institusi yang dipimpinnya. Saat ini, rutan menghadapi overkapasitas dengan jumlah tahanan mencapai 570 orang, jauh melebihi batas ideal. Untuk mengatasi hal ini, pihak rutan rutin melakukan mutasi warga binaan ke Lapas di Cilegon dan Pandeglang.
Reza menjelaskan, pihaknya selalu berusaha mengurangi jumlah warga binaan melalui rotasi. Ini penting untuk menjaga kondusivitas dan keamanan rutan.
Dalam upaya meningkatkan rehabilitasi, Rutan Serang meluncurkan program pelatihan Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) yang ditujukan untuk tahanan pria dan wanita. “Kami bekerja sama dengan organisasi Islam Muhammadiyah untuk mengajarkan mengaji. Ini adalah salah satu inovasi kami untuk memberi nilai tambah pada proses pembinaan,” ujarnya.
Mengenai fungsi Rutan, Reza menekankan perbedaan antara rutan dan Lapas. “Rutan berfokus pada perawatan dan pelayanan bagi tahanan yang umumnya adalah titipan dari kejaksaan, pengadilan, dan kepolisian. Kami memastikan tahanan dirawat dengan baik dan proses hukum mereka berjalan lancar,” tambahnya.
Saat ini jumlah tahanan perempuan 35, sedangkan tahanan laki-laki 535 terpisah dalam blok berbeda. Kasus yang ditangani di rutan ini sebagian besar terkait narkoba, pencurian, dan KDRT.
Reza juga menjelaskan, pentingnya keamanan. “Kami melakukan kontrol setiap jam untuk memastikan tidak ada kekerasan atau bullying di dalam rutan. Ini adalah tantangan besar bagi kami,” ujarnya.
Selain itu, pihak rutan menyediakan layanan kunjungan untuk keluarga tahanan setiap Senin hingga Kamis, dengan jam kunjungan yang teratur. “Kami berharap mereka bisa diterima kembali di masyarakat dan memperbaiki hidup mereka setelah bebas,” harap Reza.
Sementara itu, Reza mengakui adanya masalah residivisme, dimana beberapa tahanan kembali melakukan kejahatan setelah dibebaskan. Namun, pihaknya berkomitmen untuk melakukan rehabilitasi, termasuk program untuk mereka yang terjerat narkoba.
Dengan rencana untuk kolaborasi lebih lanjut dengan pemerintah daerah dalam pelatihan keterampilan, Reza optimis bahwa tahanan dapat mempersiapkan diri untuk reintegrasi ke masyarakat. “Kami ingin mereka tidak hanya keluar dari rutan, tetapi juga menjadi individu yang lebih baik,” tutupnya.
Melalui wawancara ini, jelas terlihat komitmen Rutan Kelas IIB Serang dalam menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung proses rehabilitasi warga binaan