Reportase : Yuyi Rohmatunisa
Pemimpin Redaksi : Hairuzaman
KOTA SERANG | Harianexpose.com —
SD Negeri Lopang Domba di Kota Serang, yang saat ini memiliki 130 siswa, ada siswa beberapa di antaranya tidak terdaftar di Dapodik. Jumlah siswa di kelas 1 mencapai 20 orang, sedangkan kelas lainnya tidak ada yang melebihi 30 siswa. Sekolah ini memiliki 11 pegawai, terdiri dari 3 ASN, 4 P3K, dan 4 tenaga honorer.
Dalam wawancara bersama Yuyi Rohmatunisa wartawan. Di ruang kantor. Pada Jum’at, (1/11/2024).
Dhea Fujha, seorang guru menyatakan bahwa sistem pengajaran di SD Negeri Lopang Domba disesuaikan dengan kebutuhan kelas. Metode yang digunakan meliputi tugas kelompok dan ceramah. Dhea berpendapat bahwa Kurikulum Merdeka lebih efektif dibandingkan Kurikulum 2013 (K13), karena memberikan struktur yang lebih jelas dan mendetail dalam pembelajaran, serta meningkatkan partisipasi siswa.
“Dengan Kurikulum Merdeka, materi pelajaran lebih terpisah dan mudah dipahami, sehingga siswa menjadi lebih aktif dalam belajar,” ujar Dhea. Ia juga menambahkan bahwa seringkali diadakan bimbingan tambahan bagi siswa yang mengalami kesulitan, terutama dalam membaca, yang dilakukan di luar jam mengajar.
Namun, Dhea mengungkapkan kekhawatiran tentang rendahnya perhatian orang tua terhadap pendidikan anak-anak mereka. Banyak siswa yang mencari perhatian di sekolah, beralih dari fokus belajar. “Kami harus memperhatikan hal ini, banyak siswa yang merasa bosan dengan metode pembelajaran yang biasa,” tambahnya.
SD Negeri Lopang Domba berharap bisa menarik lebih banyak siswa di masa mendatang. Dhea mengakui bahwa jumlah anak usia produktif di sekitar sekolah berkurang, dan meskipun berbagai upaya promosi telah dilakukan, belum ada peningkatan signifikan. “Kami berharap tahun depan lebih banyak orang tua yang berminat mendaftarkan anak-anak mereka di sini,” pungkasnya.