Reportase : Yuyi Rohmatunisa
Pemimpin Redaksi : Hairuzaman
SERANG | Harianexpose.com —
Ketua Pelaksana Pelatihan DAI Nasional dan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Bidang Pendidikan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Dr Agusman, mengungkapkan, pentingnya kegiatan ini untuk memperkuat mutu pendidikan di sekolah dan pondok pesantren dalam rangka menyongsong Indonesia Emas 2045.
Acara yang berlangsung pada Sabtu – Minggu, 23-24 November 2024 di Le Semar Hotel, Kota Serang, Banten, dihadiri oleh 107 peserta dari seluruh Indonesia.
Dalam wawancarabersama wartawan, Dr. Agusman menjelaskan, acara ini tidak hanya fokus pada pelatihan da’i, tetapi juga dilengkapi dengan Mukernas yang membahas masalah pendidikan di lingkungan Dewan Dakwah. “Kami ingin memperkuat pendidikan di berbagai jenjang, mulai dari TK hingga SMA serta meningkatkan kapasitas para da’i sebagai pemimpin umat,” ujar Dr. Agusman.
Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 20 tamu undangan dari berbagai kalangan, termasuk perwakilan pemerintah, seperti PJ Gubernur Al Muktabar, serta dinas pendidikan provinsi. Selain itu, hadir pula perwakilan dari organisasi masyarakat (ormas) seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Persis, dan ormas lainnya.
Menurut Dr. Agusman, tantangan dakwah di Indonesia semakin kompleks, terutama terkait dengan pemikiran yang tidak sesuai dengan akidah Islam. “Para da’i harus terus berinovasi dan bersinergi dalam menghadapi tantangan ini. Mereka harus mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman, terutama dalam berinteraksi dengan generasi muda, khususnya Gen Z,” tambahnya.
Dalam kegiatan ini, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia berkomitmen untuk terus memperkuat dakwah, dengan memanfaatkan media sebagai sarana untuk menjangkau lebih banyak orang, terutama generasi muda yang lebih dekat dengan teknologi dan informasi. “Dai harus dapat berbicara dalam bahasa yang dimengerti oleh Gen Z, memahami pola pikir mereka, dan tetap menyampaikan pesan dakwah sesuai dengan akidah dan syariat Islam,” tegasnya.
Sebagai penutup, Dr. Agusman berharap agar dakwah terus berkembang dan tidak terhenti, dengan dai yang selalu berpikir inovatif dan kolaboratif dalam menghadapi tantangan dakwah di era modern ini. “Kita harus tetap bersatu, menjaga keberagaman, dan terus bekerja sama untuk kemajuan umat,” pungkasnya.