Kasus Buku LKS di SMPN 4 Pakuhaji, Wali Murid Minta Dinas Pendidikan Tindak Tegas

Repottase : Agus Riadi.

  • Pemimpin Redaksi : Hairuzaman.

TANGERANG | Harianexpose.com —

Wali murid SMPN 4 Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten, belakangan ini semakin geram. Pasalnya, di duga kuat guru kelas yang mengajar anaknya tak henti-hentinya selalu menanyakan tentang pembayaran buku Lembar Kerja Siswa (LKS).

Salah seorang wali murid berinisial M, keoada wartawan, pada Minggu (15/3/2025), mengatakan, sekolah yang seharusnya banyak membantu kepada siswa yang kurang mampu, namun justru sebaliknya seolah sengaja membuat para siswa menjadi tidak nyaman dalam belajar,

Pasalnya, imbuh dia lagi, setiap pulang sekolah selalu bertanya,. “Bu guru menanyakan kapan mau bayar buku LKS,”  ucap anak terhadap saya. Selaku orang tua saya merasa sedih seakan tidak pernah. mengerti keadaan ekonomi wali murid.

Bahkan Misjuli selaku guru melalui pesan WhatsApp di WAG sekolah kembali menanyakan ibu-bapak, ini rekapan cicilan LKS anak di semester 1dan 2.

Bahkan, menurut wali murid ini ada tambahan lagi untuk membeli kaos Jersey sebesar Rp.80 ribu. Sementara untuk biaya LKS saja belum lunas yang harus dibayar sebesar Rp150 ribu untuk sepuluh buku.

“Jadi, saya selaku wali murid benar-benar metada keberatan. Bukan hanya saya saja, akan tetapi tetangga saya juga ada beberapa yang merasa keberatan. Karena seolah-olah jadi ajang bisnis,” bebernya.

Menurut ia. bagi wali murid yang kurang mampu mau bertanya kepada pihak sekolah, apa fungsi dana BOS. Untuk apa saja dana BOS tersebut. Soalnya selama ini semuanya serba bayar. Jangan membuat yang susah makin menjerit akibat jual beli LKS serta pembayaran yang tak masuk akal seperti yang tour tidak ikut, maks  berakat harus membayar uang sebesar Rp.500 ribu per anak. Padahal jumlah tersebut sangat besar dan membebani wali murid

M selaku wali murid berharap kepada dinas terkait agar dapat bertindak tegas terhadap sekolah yang menjual belikan buku LKS, terutama kepada Menteri Pendidikan agar dapat membantu rakyat kecil.

Ketika dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Misjuli selaku guru menyatakan, kalau untuk buku LKS dan baju seragam memang sudah ada kesepakatan waktu pendaftaran sekolah. Orang tua murid menyetujui serta tidak ada yang merasa keberatan.

PT. KORAN SINAR PAGI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top