Utang Indonesia Berkembang Biak Menjadi Rp.143,4 Persen

Jakarta, Harianexpose.com-

Realisasi pembiayaan utang hingga 31 Agustus 2020 telah mencapai Rp693,6 triliun. Realisasi itu sudah mencapai 56,8 persen dari target pembiayaan utang dalam Perpres 72 Tahun 2020 sebesar Rp1.220,5 persen.

Dengan begitu, pembiayaan utang atau penarikan utang yang telah dilakukan pemerintah tumbuh menajdi 143,4 persen. Dibandingkan realisasi pada Agustus 2019 yang sebesar Rp285,1 triliun dari target tahun itu sebesar Rp359,3 triliun.

“Yakni, 143 persen dari tahun lalu. Beban APBN kita luar biasa berat dan ini terlihat dari sisi pembiayaan,” ungkap Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, saat konferensi pers, Selasa (22/9).

Pembiayaan utang itu dilakukan melalui dua jalur. Pertama, melalui Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp.671,6 triliun atau naik 131 persen dari realisasi periode yang sama tahun lalu. Kedua, dari pinjaman sebesar Rp.22 triliun atau turun 486 persen.

“Issuance SBN netto Rp.671,6 triliun dan menarik pinjaman neto Rp.22 triliun. Pembiayaan utang kita mencapai Rp.693,6 triliun dari yang diperkirakan mencapai Rp.1.220 triliun,” tegas dia.

Adapun untuk pembiayaan investasi, Ani, begitu biasa dia disapa, mengatakan, minus Rp.27,2 triliun. Terdiri dari investasi kepada BUMN yang minus Rp.11,3 triliun, investasi kepada BLU minus Rp.11 triliun dan investasi kepada lembaga atau badan lainnya minus hingga Rp.5 triliun.

Sementara itu, pemberian pinjaman telah mencapai Rp.1,7 triliun, kewajiban penjaminan mengalami minus Rp.400 miliar dan pembiayaan laimnya Rp.200 miliar. Sehingga, jumlah pembiayaan anggaran secara keseluruhan mencapai Rp.667,8 triliun dari target Rp.1.039,2 triliun.

“Pemberian pinjaman Rp.1,7 dan kewajiban penjaminan Rp.400 miliar sampai akhir Agustus. Total pembiayaan sampai akhir agustus Rp.667 triliun atau naik 138 persen dibandingkan tahun lalu,” ungkapnya. (Hr).

PT. KORAN SINAR PAGI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top