Tangerang, Harianexpose.com –
Keluarga Penerima Manfaat (KPM) program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang digelontorkan Kementerian Sosial (Kemensos) menjerit. Pasalnya, BPNT yang disalurkan melalui agen bri_link, H. Mali, yang berlokasi di Desa Pekayon, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, diduga kuat jumlahnya kian berkurang. Padahal, program BPNT sejatinya bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan dan mendongkrak roda perekonomian masyarakat.
Celakanya, program BPNT yang disalurkan agen bri_link, H. Mali, tersebut justru membuat KPM di Desa Pekayon, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang, harus mengelus dada. Sebab, disinyalir jumlah BPNT yang diterima semakin berkurang lantaran diduga telah direkayasa oleh oknum LSM dan Supplier
Berdasarkan pengendusan Harianexpose.com, dilapangan, Senin (9/11), menyebutkan, total KPM program BPNT di Desa Pekayon, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang, tercatat sebanyak 154 KK. Sejatinya, setiap KPM menerima beras sebanyak 10 kg, Telur 1 kg, Ayam 1,2 kg, Sayur Sop 1 bungkus, Tempe 1 potong, dan Buah Pir 1 kg.
Akan tetapi, kenyataannya yang tetjadi dilapangan adalah setiap KPM menerina BPNT beras hanya (9.955) Kurang dari 10 kg, Telur (0.910) kurang dari 1 kg, Ayam (9.25) kurang dari 1,2 kg, dan Buah pir (0.620) kurang dari 1 kg.
Sementara itu, ketika dikonfirmasi Harianexpose.com, Senin (9/11), agen bri_link, Mali, mengatakan, pihaknya sama sekali tidak tahu mengenai ukuran timbangannya, “Kalau ada yang kurang seperti, beras kurang dari 10 kg, Telur kurang dari 1 kg, Ayam kurang dari 1,2 kg, Saya tidak tahu. Sebab, saya menerimanya sudah dibungkus seperti ini,” ujarnya.
Berkurangnya jumlah BPNT yang diterima KPM tersebut diduga kuat lantaran anggarannya telah di rekayasa oleh oknum LSM dan Supplier. ( Cep/Jmn).