Tangerang, Harianexpise.com –
Jenazah Tenaga Kerja Wanita (TKW), Afriani (19), yang ditemukan tewas mengenaskan di dalam koper di Arab Saudi, tiba di rumah duka. Tepatnya di Kampung Bakung, Desa Bakung, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang, Minggu, (31/1).
Jenazah almarhumah Afriani, diserahterimakan kepada pihak keluarga oleh perwakilan Badan Perlindungan Pekerja Migran (BP2MI) dan Kementerian Luar Negeri.
Kepada awak media, Pelaksana Tugas Deputi Penempatan dan Perlindungan Kewarganegaraan Eropa dan Timur Tengah BP2MI, Wisantoro, mengatakan, sebelum jenazah diserah terimakan hari ini, Ia bersama Kepala Badan, sudah melakukan kunjungan ke rumah keluarga korban.
Warga RT.004/01 Desa Bakung, Kronjo, turut menyolatkan jenazah Afriyani, Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Desa Bakung, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang, yang tewas di Arab Saudi.
Jenazah Afriyani tiba dari Bandara Soekarno Hatta Pukul 12.00 Wib, Minggu (31/1/2021) dan langsung disholatkan di Masjid At-Taqwa RT 004/01 Desa Bakung, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang.
Isak tangis keluarga tak terbendung dan pecah seketika melihat kedatangan jenazah Afriyani. Gadis belia berusia 19 tahun itu di Tempat Pemakaman Umum (TPU) setempat di Desa Bakung.
Rencananya, prosesi pemakaman almarhumah Afriani, juga akan dihadiri oleh Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indobesia (BP2MI), Benny Rhamdani. “Iya, Pak Benny akan ke rumah duka dan mengikuti prosesi pemakaman Afriyani,” ujar Ketua Forum Perlindungan Migran Indonesia (FPMI) Kabpaten Tangerang, Marnan Sarbini, pada Minggu (31/1).
Dijelaskan Marnan, keinginan pihak keluarga sebelumnya memang jenazah Afriyani agar dipulangkan ke kampung halamannya di Desa Bakung, Kronjo.
“Alhamdulillah, akhirnya setelah menunggu cukup lama, akhirnya jenazah Afriyani dipulangkan dan akan dimakamkan di TPU desa setempat,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, jenazah Afriyani tiba di Bandara Soekarno Hatta pada Minggu (31/1). “Iya, sudah sampai di Bandara Soekarno Hatta. Sekarang sedang menuju ke kampung halamannya di Desa Bakung Kronjo,” ujar Marnan.
Afriyani TKW atau pekerja migran yang tewas di Mekkah dan jenazahnya dimasukkan dalam koper.
Menurut pengakuan Badri ayahnya, Afriyani usianya baru 19 tahun dan baru lulus SMA. Tetapi, dalam KTP “disulap” menjadi 23 tahun. Pengurusan KTP ini dilakukan menjelang keberangkatan Afriyani ke Arab Saudi.
Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani, menegaskan, keberangkatan Afriyani nonprosedural dan pihak-pihak yang terlibat pemberangkatan harus diproses hukum.
Laporan : Jakri Jakaria.
Editor In Chief : Hairuzaman.