Serang, Harianexpose.com –
Madrasah Tsanawiyah (MTs) Bustanul Muta’allimin di Desa Curug Agung, Kecamatan Baros, Kabupaten Serang, saat ini kondisi bangunannya sangat memprihatinkan. Pasanya, sudah 25 tahun lamanya bangunan sekolah itu tidak pernah direnovasi. Sehingga Dewan Guru dan para siswa mengeluh lantaran dapat mengganggu proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) .
Hal itu diungkapkan Hasan selaku Kepala Sekolah MTs Bustanul Muta’alimin Desa Curug Agung, Kecamatan Baros, Kabupaten Serang, ketika dikonfirmasi awak media, di ruang kerjanya. belum lama berselang.
Kondisi bangunan yang sudah tua sejak 1995 dan hampir sudah 25 tahun, begitu-begitu saja tidak ada perubahan. “Bahkan, sampai saat ini belum ada sentuhan pemerintah se-akan-akan di anak tirikan,” jelas Hasan.
Hasan pun merasa prihatin melihat kondisi gedung dan sarana sekolah yang sudah tidak layak untuk digunakan KBM. Apalagi di saat musim hujan tiba, terutama di halaman sekolah sering terendam banjir. Akibatnya sekolah tidak bisa difungsikan untuk kegiatan belajar, termasuk kegiatan lainnya. Pasalnya, jika dilihat dari segi bangunan maupun ruang kelas, tampak sudah rapuh dan retak. “Sementara fasilitas ruang belajar pun sangat sederhana. Sehingga kursi yang biasanya dipakai untuk watga yang hajatan, kini difungsikan pihak sekolah untuk KBM,” tukasnya.
Selanjutnya Hasan menyampaikan keprihatinannya kepada awak media yang sangat menyedihkan. Bayangkan ruang kelas, dipakai untuk ruang kantor maupun ruang guru. “Itu pun tidak ada pembatas, mana ruang kepala sekolah dan mana pula ruang dewan guru,” ungkapnya.
Ia berharap kepada pemerintah terkait, agar memberikan bantuan dan perhatiannya, terutama yang sangat di inginkan adalah sarana bangunan. Seperti sekolah yang lainnya. Karena pada dasarnya kami ingin memberikan yang terbaik kepada anak didik.
“Kami juga ikut serta mensukseskan Wajib Belajar (Wajar) 9 tahun, pengentasan kebodohan ,menuju generasi yang profesional, mandiri, berkarakter serta berguna bagi nusa bangsa serta agama Selain itu, berbakti pada kedua orang tua. Hal itu yang lebih kami ke depankan.
“Karena maju mundurnya salah satu pendidikan, biasanya masyarakat itu melihat dari segi bangunannya dulu. Baru anak didik pun mau lantaran d era globalisasi ini masyarakat memilih sekolah yang bagus. Sebab, hal itu bisa menunjang untuk pendidikan.
Selain itu, ia mengharapkan terutama ruang kelas maupun halaman yang masih becek, ruang kelas belajar (RKB) yang sangat mnim dan banjir, kemudian pemagaran keamanan itu pun masih tahap rencana. Bahkan, bangunan MCK pun sampai detik ini belum memilikinya.
Di tempat terpisah, Kepala Desa Curug Agung ,ketika dikonfirmasi awak media, menuturkan, pihaknya siap akan memperjuangkan dan ikut andil dan membantu. Karena itu merupakan wadah sebuah pendidikan dasar yang benar harus diperhatikan.
“Kendati kondisi bangunan sekolahnya seperti ini, akan tetapi semua guru tetap menjalankan sesuai tupoksinya. Mereka tidak pernah mengeluh dan tetap semangat dalam melajsanakan tugas, ” urainya.
Reporter : A. Rochim.
Editor In Chief : Hairuzaman.