Oleh : Sudana Sukanta.
(Redaktur Harianexpose.com)
Di zaman digital sekarang ini, aplikasi Media Sosial (Medsos) seperti, Facebook, WhatsApp, Instagram, Twitter, dan yang lainnya, sudah menjadi sebuah konsumsi sehari hari bagi masyarakat modern sekarang ini.
Suatu hari awak media mendapatkan share dari teman yang tidak mau disebut identitasnya, sebuah fhoto hasil screenshoot. Saat didowload dan fhoto jelas terbuka, awak media merasa terkejut dan merasa aneh tidak percaya tapi fakta.
Permintaan pertemanan saya ke FB Desa Kramatlaban, ternyata terlihat sudah dikomfirmasi, pada Minggu (30/1/2022).
Berangkat dari penasaran yang besar, awak media mencoba melakukan penelusuran menserching akun
https://www.facebook.com/desa.kramatlaban. Kemudian membuka Post-post dan konten yang ada di dalamnya. “iya, benar sesuai kata yang dishare teman,” gumam saya.
Dalam share-nya, ia mengatakan, itu isinya lumayan banyak yang dipublish.
Pertama, awak media membuka isi yang dipost /desa.kramatlaban.
Itu isinya lumayan banyak yang dipublish, “Seperti ada gambar, tulisan/artikel juga video,” katanya.
Tampak fhoto2 kegiatan pelayanan, pembangunan infrastruktur dan ada pula tulisan Esay kolumnis terkait program Desa Kramatlaban yang diunggulkan (Wisata edukasi).
Kedua, dia mengatakan, Profil dan Tentang akun /desa.kramatlaban, sesuatu yang awak media merasa terkejut (mungkin publik juga), tanpa sadar, mulut berdecak, ckckck … , “Lihat profilnya, hoby dan mengikuti Film Korea porno,” kilahnya.
Ketiga, dia mengatakan, tentang akun /desa.kramatlaban, “Lihat dari unggahannya, pertama kali unggah fhoto Profil, akun ini gabung di FB lumayan sudah lama juga, hampir 7 tahunan,” urainya.
Dia menambahkan, wajar kalau akun ini cukup banyak punya pertemanan, “Lihat saja, bisa dicek hampir 1.200 teman,” tambahnya.
Dia mengakhiri dengan mengatakan, status atau verificasy akun ini sifatnya umum. “Semua orang bisa buka dan baca (publik),” pungkasnya.
Ditempat terpisah, seorang warga Padarincang, Kecamatan Padarincamg, Kabupaten Serang, yang menolak menyebutkan namanya, mendengar hal itu berkomentar,
“Di Desa Kramatlaban, Lembaga Pendidikan keagamaan Islam banyak berada, baik formal -dari mulai pendidikan usia dini hingga sekolah tinggi, maupun non formal. Alakadalah, desa yang mempromosikan desa edukasi menyukai film-film porno (sange),” cetusnya.
Teringat sebuah caption, “Mungkin di dunia ini tidak ada yang terjadi secara kebetulan, sebab semuanya bisa terjadi”.
