Menjauhi Fitnah, Ghibah dan Berita Bohong

Oleh : Hairuzaman.
(Komisi Infokom MUI Banten)

Umat Islam diharapkan sebisa mungkin untuk menjauhi berdusta dan menyebarkan fitnah yang keji. Sebab, dengan berdusta dan melakukan fitnah yang keji itu sejatinya bukan hanya dapat merugikan orang lain, tapi juga diri sendiri.

Bahkan, fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan. Karena itu, bagi umat muslim diharapkan agar menghindari dusta dan menyebarkan fitnah. Balasan bagi orang yang sering berdusta dan penyebar fitnah akan masuk neraka.

Sedikitnya terdapat 7 hadits yang mengulas tentang fitnah yang termasuk dalam kategori sebagai dosa besar yang tidak dapat diampuni oleh Allah SWT. Hadits tersebut menjelaskan secara gamblang mengenai dampak melakukan perbuatan fitnah, ghibah dan berita bohong.

Dalam bahasa Arab, fitnah itu  berarti kekacauan, bencana, syirik, ujian dan siksaan. Sementara itu,  fitnah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah perkataan bohong atau tanpa berdasarkan kebenaran yang disebarkan dengan maksud menjelekkan orang seperti, menodai nama baik dan merugikan kehormatan orang lain.

Agama Islam sangat melarang umatnya melakukan fitnah terhadap orang lain. Karena hukumnya adalah haram. Dalam hukum Islam, fitnah juga sering disebut dengan Al-Qadzaf dan dikategorikan sebagai kejahatan yang sangat besar. Allah SWT menjanjikan neraka jahanam bagi para penyebar fitnah. Mereka akan didera sebanyak 80 kali dan kelak tak akan masuk surga.

Hadits tentang fitnah dalam buku 1001 Siksa Kubur yang ditulis oleh Ust. Asan Sani ar Rafif, menjelaskan secara gamblang tentang  pengertian fitnah secara umum yakni, berita bohong atau desas-desus tentang seseorang karena ada maksud-maksud tertentu yang tidak baik dari pembuat fitnah terhadap sasaran fitnah.

Maka tak heran, apabila Al-qur’an menyebut fitnah lebih kejam serta dosanya lebih besar daripada pembunuhan. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah beberapa hadits tentang fitnah.

1. Fitnah menimbulkan penyesalan dan dosa besar.

Allah SWT telah berfirman dalam Al-qur’an yang artinya : “Hai orang-orang yang beriman, jika datang orang fasik membawa berita maka periksa berita tersebut dengan teliti agar tidak menyebabkan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang nantinya akan menyebabkan kamu menyesal atas perbuatan tersebut.” (QS. Al-Hujurat Ayat 6).

Dari ayat tersebut di atas, kita diajarkan bahwa ketika telah mendengar sebuah kabar, maka jangan mudah untuk mempercayainya. Apalagi langsung menyebarkannya tanpa mengecek faktanya. Sebab, jika ternyata kabar itu bohong atau hoax, maka akan timbullah dosa fitnah seperti yang telah tercantum pada hadits tentang fitnah.

2. Fitnah lebih kejam daripada pembunuhan.

Dalam surat Al-Baqarah ayat 191, Allah SWT dengan tegas menyebutkan bahwa fitnah lebih kejam daripada pembunuhan. Maka kita harus memerangi fitnah dan kebohongan, serta jangan pernah memalingkan diri kita dari kebenaran.

“Dan bunuhlah mereka dimana kamu temui mereka, dan usirlah mereka dari mana mereka telah mengusir kamu. Dan fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan. Dan janganlah kamu perangi mereka di Masjidil haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu, maka perangilah mereka. Demikianlah balasan bagi orang kafir.” (QS. Al-Baqarah: 191)

3. Fitnah lebih berdosa daripada tidak taat.

Fitnah pada ghalibnya tidak hanya lebih kejam daripada pembunuhan. Akan tetapi, perbuatan tersebut lebih berat ketimbang ketidaktaatan yang akan mendapatkan hukuman dari Allah SWT. Sebab, Allah SWT akan memberikan hukuman kepada mereka yang suka melakukan perbuatan fitnah. Karena hal ini merupakan salah satu bentuk dosa yang tidak bisa diampuni.

Fitnah yang ada dapat membuat seseorang menjadi kebingungan dan juga keresahan oleh banyak orang. Sehingga akan membuat banyak orang terjerumus ke dalamnya. Karena telah berdosa telah melakukan fitnah.

Sebagaimana tercantum dalam Surat Az-Zumar ayat 32, disebutkan bahwa orang yang berdusta dan menyebarkan fitnah termasuk orang kafir yang berhak berada di neraka.

“Maka siapakah yang lebih zhalim daripada orang yang membuat-buat kebohongan terhadap Allah dan mendustakan kebenaran yang datang kepadanya? Bukankah di neraka Jahanam tempat tinggal bagi orang-orang kafir?” (QS. Az-Zumar : 32).

4. Hadits tentang fitnah bisa membuat seseorang tidak masuk surga.

Fitnah merupakan sebuah dosa besar yang tidak mudah untuk terampuni. Karena itu. fitnah bisa mencegah seseorang untuk bisa masuk surga. Siapa pun yang melakukan perbuatan dosa seperti halnya melakukan fitnah, ghibah, serta bergunjing mengenai orang lain tidak akan pernah masuk surga.

Rasulullah SAW pernah bertanya pada sahabatnya, “Siapakah orang yang bangkrut?” lalu mereka berkata, “Orang yang tidak memiliki kekayaan”. Kemudian Rasulullah SAW berkata “Bukan itu, orang yang bangkrut adalah orang yang tidak mempunyai amal ibadah.” Lalu sahabat bertanya kembali, “Bahkan ketika orang tersebut mengerjakan shalat dan puasa?” Dan Rasulullah menjawab, “Bahkan ketika dia salat dan puasa karena perbuatan baiknya akan diberikan kepada orang yang terzalimi, dia ghibah dan juga fitnah bahkan perbuatan buruk orang yang di fitnah dan di tindas akan diberikan kepada orang yang memfitnah.”

5. Melakukan fitnah akan mendapatkan balasannya.

Pada riwayat lainnya, Rasulullah SAW bersabda: “Akan terjadi fitnah, orang yang duduk lebih baik daripada yang berdiri, orang yang berdiri lebih baik daripada yang berjalan, orang yang berjalan lebih baik daripada yang berlari, barangsiapa yang mencari fitnah maka dia akan terkena pahitnya dan barangsiapa yang menjumpai tempat berlindung maka hendaknya dia berlindung.” (HR. Bukhari dan Muslim)

6. Melakukan fitnah akan rugi besar.

Dalam Al-qur’an surat An-Nur ayat 19, juga menyebut tentang azab yang akan diterima oleh para penyebar fitnah.

“Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar perbuatan yang sangat keji itu (berita bohong) tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, mereka mendapat azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. An-Nur: 19)

Surat An-Nur telah menjelaskan bahwa dengan melakukan fitnah akan mendapatkan kerugian yang cukup besar. Pelaku fitnah akan mendapatkan hukuman atas perbuatannya, dan Allah SWT maha adil dalam memberikan balasan baik di dunia maupun di akhirat kelak

7. Fitnah seperti memakan daging saudaranya.

Dalam Surat Al-Hujurat ayat 12, disebutkan bahwa prasangka adalah dosa dan bergunjing diumpamakan seperti memakan daging saudaranya sendiri yang telah mati.

“Wahai orang yang beriman jauhilah kebanyakan dari prasangka, (sehingga kamu tidak menyangka sangkaan yang dilarang) karena sesungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah dosa dan janganlah sebagian kamu menggunjing setengahnya yang lain. Apakah seseorang dari kamu suka memakan daging saudaranya yang telah mati? (Jika demikian kondisi mengumpat) maka sudah tentu kamu jijik kepadanya. (Jadi patuhilah larangan-larangan tersebut) dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Hujurat: 12)

Demikianlah beberapa hadits tentang fitnah yang bisa kita ketahui dan pahami artinya. Sehingga kamu bisa menghindar dari fitnah serta kabar yang belum diketahui kebenarannya. **

PT. KORAN SINAR PAGI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top