Lebak, Harianexpose.com –
Dapur umum penanganan bencana alam tanah bergerak yang terjadi di Kampung Cihuni, Desa Curugpanjang, menjadi perhatian serius Ketua DPD Komite Wartawan Reformasi Indonesia (KWRI) Provinsi Banten, H,. Edi Murpik, usai melihat langsung ke dapur umum yang ditangani oleh para Relawan Tagana Kabupaten Lebak dan berdialog dengan Koordinator lapangan, H. Jaja Jamahsari, pada Minggu (6/3/2022)
Jaja Jamahsari selaku Korlap menyampaikan pada Edi Murpik terkait dapur umum yang selama ini melayani makan tiga kali sehari untuk pengungsi 178 Jiwa merasa kesulitan untuk mendapatkan bumbu-bumbu dapur dan gas elpiji.
“Kami merasa kesulitan mendapatkan untuk bumbu dapur dan gas elpiji. Akan tetapi bukan gas elpiji dan bumbu-bumbu yang tidak ada, melainkan untuk membelinya tidak ada dana terutama gas elpiji,” tukasnya.
Ia menjelaskan, selama ini sudah menghabiskan 50 tabung gas elpiji 3 kg atau menghabiskan 4-5 tabung sehari, Itu pun didapat dari rekan -rekan Relawan Tagana. Kami berharap pada dinas terkait agar dapat menjadi perhatian.
Sementara itu, Ketua DPD KWRI Banten, Edi Murpik mengatakan, pihaknya begitu mendengar keluhan para relawan Tagana tersebut. Celakanya, ada beberapa gas elpiji yang belum terbayar alias utang, dan langsung saya bayar,” kata Edi.
Lebih lanjut Edi, menuturkan, perlu diketahui saya langsung WhatsApp Sekda, Budi Santoso dan dikatakannya keluhan para relawan Tagana yang menangani dapur umum untuk melayani para pengungsi korban tanah bergerak ini, Sekda langsung tanggap dan perintahkan pada Dinsos dan BPBD Lebak, agar segera dikirim kebutuhan dapur umum. “Namun, sangat disayangkan sampai malam Selasa ini belum ada pengiriman gas elpiji,” bebernya. (Red).