KOTA SERANG – Harianexpose.com |
Walikota Serang, H. Syafrudin, usai menghadiri kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Curug untuk RKPD tahun 2024, dihadang oleh puluhan mahasiswa yang menggelar aksi demo di halaman Hotel Dewiza di Jl. Syech Nawawi Al-Bantani, Kecamatan Curug, Kota Serang, pada Senin (30/1).
Puluhan mahasiswa itu menghadang Walikota Serang, Syafrudin, sambil membentangkan spanduk dan karton dengan bertuliskan “Musrenbang Bukan Ajang Seremonial”.
Celakanya lagi, ada tulisan yang selama ini dijadikan sebagai Tagline Walikota Serang, Syafrudin, dan Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin, yakni “Aje Kendor” (Jangan kendur-Red) diubah menjadi “Kendor”. Tak pelak, tulisan itu pun menyita perhatian para wartawan yang tengah melakukan reportase.
Mahasiswa pendemo menilai bahwa selama ini kegiatan Musrenbang tak ubahnya hanya dijadikan sebagai ajang seremonial belaka. Program pembangunan yang diusulkan hanya tertulis di atas kertas saja. Namun, program pembangunan tersebut sebagian besar tidak ada realisasinya.
Wallikota Serang, Syafrudin, didampingi Camat Curug, Eni Sudaryani. dihadapan para mahasiswa yang menggelar aksi demo, mengatakan, semua usulan program pembangunan dibahas dalam forum Musrenbang. Akan tetapi, tidak semua bisa diakomodir lantaran keterbatasan anggaran.
Syafrudin mengungkapkan, beberapa program yang masih menjadi prioritas Penerintah Kota Serang terdapat pada peningkatan kualitas jalan, terutama jalan poros dan penghubung perbatasan Kota Serang dan Kabupaten Serang.
“Itu menjadi tujuan dari tahun sebelumnya untuk kita selesaikan. Karena jalan perbatasan itu menjadi sebuah acuan. Sebab, jalan wilayah lain bagus, sementara Kota Serang jelek,” tandasnya. (Hrz/Red).