PANDEGLANG – Harianexpose.com –
Satu pengendara selamat dalam Kecelakaan maut di Kaduoncog – Babakanlor, Kecamatan Cikeudal, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, Inisial JP menyebut oknum Kades telah berbohong. Hal itu setelah mengetahui dari Ayah korban meninggal dunia bernama Juhri, pada Rabu (22/02/2023).
Dalam percakapan yang berhasil diabadikan dalam rekaman audio antara JP dan Juhri yang disaksikan oleh para pihak, bahwa apa yang disampaikan oleh oknum Kades HT sangat melukai hati. Sebab, hal itu tidak sesuai dengan kenyataan.
“Nu matak abdi naroskeun mah nyampe tah henteu eta duit, nyampe tah henteu, ternyata teu nyampe. Bohong deui bae tah sieta (oknum kades-Red),. Makanya saya langsung menanyakan sampai apa tidak itu uang duka dan ternyata tidak sampai berbohong lagi aja itu (oknum Kades-Red),” terang pengendara selamat kecelakaan maut saat melakukan konfirmasi langsung kepada orang tua korban meninggal dunia.
Lebih lanjut dijelaskan, apa yang dilakukan oknum Kepala Desa dan oknum BPD, sangat kurang ajar Karena keterangannya dana duka itu pertama habis Rp.1 juta untuk korban.
“Ngalunjak eta Dt dan oknum Ketua BPD. Bilangnya korban dibere Rp.1 juta katanya yang pertama di amplopan kurang sarebu. Terus minta Rp.2 juta lagi untuk nebus sepeda motor. Tapi bejana pake ngabiayaan itu cenah nu musibah, (Kurang ajar itu DT dan BPD dia bilangnya pertama korban dikasih Rp.1 juta terus minta lagi Rp.2 juta untuk ngurus sepeda motor tapi uangnya terpakai untuk biaya yang terkena musibah),” papar JP.
Ia menambahkan, setelah Rp.2 juta oknum Kades meminta lagi senilai Rp.1 juta untuk biaya mengurus sepeda motor. Karena yang kemarin alasannya untuk si korban.
“Naon eta poe Kamis DT menta deui sajuta jeng ngurus sepeda motor ja nudua juta dibere Kana korban atuh saya teu sanggup, (hari berikutnya tepatnya dihari Kamis oknum Kades meminta kembali uang senilai 1 juta kepada pengendara selamat dengan alasan untuk mengurus motornya dikarenakan yang bersangkutan tidak ada lebih memilih untuk pasar),” tuturnya.
Dia juga menyampaikan jika mengurus sendiri tidak terlalu besar namun apa yang dipinta oknum kades sangat besar dan mungkin saja mencari keuntungan.
“Ja kusoranganmah kaditu tegede-gede amat etamah manehna neangan paleuwih meren, ampun urang ker kamusibahan malah dimanfaatken (Padahal kalo mengurus sendiri tidak begitu besar uang yang harus dikeluarkan, inimh mungkin mencari keuntungan padahal kita lagi terkena musibah ampun),” bebernya.
Sementara, ayah korban kecelakaan kecelakaan maut Juhri tidak terima dengan apa yang dilakukan oleh Oknum Kades Inisial HT alias DT.
“Laju kulanageh ka dikasih 500 ribu itu ikhlas tejadi masalah, ngen ie ngabohongna ngajual-jual kulana yeuh nujadi ganjelan kana kula
(Sebetulnya kalo uangnya tidak jadi masalah tetapi yang jadi persoalan menjual-jual sementara uangnya dia yang makan ini yang menjadi persoalan),” tegas Ayah Korban Juhri warga kampung kebon desa Rahayu Kecamatan Patia kepada korban selamat beberapa waktu lalu.
Terpisah Oknum Kades Sindanglaya inisial “HT” berdalih bahwa apa yang disampaikan JP Korban selamat yang tidak lain adalah saudaranya tidak benar dan meminta bertemu langsung didarat.
“Itu tidak benar dulur.! nanti kita bertemu langsung didarat,” singkat HT dalam tanggapan konfirmasi lewat pesan singkat WhatsApp pada Rabu 22 Februari 2023 sekitar pukul 14:00 wib. (Sukri).