Pengawas SDN Pacet, Suparjo : “Kegagalan adalah Kesuksesan yang Tertunda”

Reportase : A. Abdurrochim S. / Yani Sumiati.                                                          Editor In Chief : Hairuzaman            Deputy Chief Editor : Prof. Dr. KH. Sutan Nasomal.

BANDUNG – Harianexpose.com |

Kepala SFN Kecamagan Pacet, Kabuoaten Bandung, Jawa Barat, Suparjo, mengimbau kepada 49 lembaga pendidikan dan seluruh jajaran Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) se-wilayah Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung, agar tetap berupaya meningkatkan kualitas pendidikan di segala bidang.

Buntut dari kegiatan ajang FLS2N dan O2SN maupun OSN tingkat kecamatan, sebagian dirasakan pihak sekolah. Bahkan pihak guru pun merasakan hal yang sama, terutama ketidakpuasan dalam meraih prestasi sekolah. Dalam persaingan merebut antara juara 1, 2 , 3, dan juara umum tingkat Kecamatan Pacet penuh dengan kontroversi.

Kepala SDN Cipeujeuh, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung, Hj.Tuti Anita, S.Pd, merasa kurang puas dengan prestasi yang diraih oleh sekolahnya. Padahal menurutnya di SDN Cipeujeuh, dianggap sangat mendukung segalanya.

Namun saat memasuki babak penilaian, lanjut Suparjo, dinilai sangat jauh berbeda tidak sesuai dengan harapan. Di sisi lain semuanya sangat mendukung. Hal ini merupakan ujian bagi pihak sekolah, Namun, kami akan tetap semangat karena kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda.

Pengawas SDN Kecamatan Pacet, Suparjo, ketika dikonfirmasi saat berkunjung ke SDN Cipeujeuh belum lama ini, menuturkan, keinginan dan harapan pihak sekolah adalah ingin memperoleh juara, Seluruh satuan pendidikan baik kepala sekolah maupun para guru semuanya bergerak mau tidak mau harus diperkuat lagi.

Menurut Suparjo, terkait SDN Cipeujeuh OI yang biasanya menjadi juara umum, namun tiba-tiba menurun lantaran dari faktor semua lingkungan sekolah. Bahkan di gugus saja mereka saling berebut ingin mendapatkan juara. Mereka juga sama mengincar menjadi juara.

Suparjo berharap kepada pihak sekolah SDN Cipeujeuh 01 lebih semangat lagi, Padahal perjuangan dan semangat untuk memperoleh prestasi dan juara sudah dianggap maksimal .”Namun pada kenyataannya saat dinilai berkurang, Kalau dipandang dari sudut prestasi memang dapat, tapi tidak sesuai harapan,” sambungnya.

PT. KORAN SINAR PAGI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top