Reportase : Babay Suiah. Editor In Chief : Hairuzaman. Deputy Chief Editor : Prof. Dr. KH. Sutan Nasomal Tambunan, SH, MH, LLM, P.hd.
CILEGON – Harianexpose.com |
Wakil Walikota Cilegon, Sanuji Pentamarta, minta agar data pencatatan sipil dilakukan lebih detail. Mulai dari catatan kelahiran hingga kematian. Hal itu ditegaskan Sanuji saat menghadiri Workshop Sosialisasi Sistem Pencatatan Kelahiran, Kematian dan Penyebab Kematian dalam Mendukung Sistem Pencatatan Sipil dan Statistik Hayati (PS2H) di Aula Setda II Kota Cilegon, pada Rabu (26/7/2023).
“Saya menginginkan agar setiap pencatatan kelahiran sampai kematian bisa dilakukan lebih lengkap, detail, dan ter-update, baik di dinas kesehatan maupun dinas kependudukan dan catatan sipil serta dinas terkait lainnya,” kata Wakil Wali Kota Cilegon, Sanuji Pentamarta.
Menurut Sanuji, pencatatan data kependudukan yang lengkap dapat menjadi perencanaan kesehatan kota. “Workshop dari Kementrerian Kesehatan (Kemenkes) terkait dengan pencatatan sipil dan statistik Hayati, intinya pencatatan harus lebih kuat lagi, lebih update lagi, lebih valid lagi terkait dengan kelahiran, kematian dan penyebab kematian. Yang hari ini (Workshop-red) akan didorong adalah pencatatan tentang penyabab kematian, kematiannya update, valid angkanya, pencatatannya baik, penyebab kematiannya bisa dibaca seluruh warga Cilegon. Hal itu untuk menjadi bahan perencanaan kesehatan ke depan” tuturnya.
Sementara itu, Pusat Kebijakan Pembiayaan dan Desentralisasi Kesehatan Kemenkes RI, Yuslely Usman menjelaskan, workshop tersebut merupakan salah satu target dari indikator kinerja institusi kementerian kesehatan. “Angka kelahiran, kematian dan penyebab kematian yang merupakan statistik itu sangat penting dalam perencanaan, pembangunan termasuk pembangunan kesehatan,” jelasnya.
Kepala Bidang (Kabid) Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon, Febrinaldo, mengatakan, workshop tersebut diikuti 50 peserta, termasuk Kepala Dinas Kesehatan Kota Cilegon dan pelaksana pada bidang terkait. Untuk narasumbernya terdiri dari Pusat Kebijakan Pembiayaan dan Desentralisasi Kesehatan Kemenkes, Kapolres Kota Cilegon, Kepala Dinas Pusat Provinsi Banten, Kejaksaan Negeri Kota Cilegon, Direktur RS Pemerintah dan Swasta di Kota Cilegon, Organisasi Profesi IDI, IBI, dan PPNI Kota Cilegon, Kepala OPD Kota Cilegon, Camat Sekecamatan Kota Cilegon dan Kepala Puskesmas. “Tujuan dari kegiatan ini adalah agar terjadinya integrasi data kematian yang ada dikesehatan dan pencatatan sipil,” katanya.