Reportase : Ahmadin. Editor In Chief : Hairuzaman. Deputy Chief Editor : Prof. Dr. KH. Sutan Nasomal Tambunan, SH, MH, LLM, P.hd.
KOTA SERANG – Harianexpose.com |
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten berkomitmen menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan. Hal tersebut guna merespons soal potensi fenomena El Nino di tanah air yang dapat mendorong kenaikan inflasi.
“Inflasi Banten di Agustus 2023 cukup terkendali dengan 2,93% di bawah rata-rata Nasional. Namun ada beberapa komoditas harga pangan yang perlu diperhatikan menjelang fenomena El Nino ini,” ungkap Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Banten, Virgojanti, usai mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di Pendopo Gubernur, KP3B, Kota Serang. pada Senin (14/08/2023).
Virgo menyampaikan sesuai dengan arahan Bapak Presiden, menjelang fenomena kekeringan komoditas pangan perlu diperhatikan dengan baik. Terlebih lagi pada komoditas inti salah satunya Beras.
Maka dari itu, virgo menyampaikan Pemprov Banten terus melakukan upaya untuk mengoptimalkan cadangan pangan pada komoditas inti ini sehingga harga dipasar bisa terkendali.
“Dalam menghadapi hal itu, tadi disampaikan ada beberapa indeks perkembangan harga dan stok pangan yang mudah-mudahan ada hasil dari berbagai upaya yang kita lakukan,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, Virgo juga menyatakan pihaknya terus melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah. Hal tersebut dilakukan selain untuk mengetahui status dari komoditas inti tersebut juga dilakukan sebagai antisipasi ketersediaan pangan dalam menghadapi fenomena El Nino.
“Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait juga terus melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah. Hal itu tidak hanya mengetahui keadaan komoditas saja tetapi juga mensupport daerah-daerah di Provinsi Banten dalam menghadapi kekeringan seperti melakukan pompanisasi,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Aan Muawanah menyampaikan pada bulan Agustus 2023 minggu ke-2 ketersediaan 12 komoditas pangan di Provinsi Banten dalam kondisi surplus. Ia berharap, dengan komoditas yang memiliki ketersediaan yang cukup mampu mengantisipasi fenomena El Nino dengan optimal.
“Karena puncak El Nino ada di September, dengan situasi sekarang kita optimis melewati itu tentunya dengan persiapan yang kita lakukan dengan ada beberapa pangan yang panen sehingga ketersediaan atau harga bisa terus kita kendalikan,” jelasnya.
Menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Provinsi Banten terletak di daerah dengan resiko El Nino rendah. Namun demikian, Aan menyampaikan demi memiliki stok pangan yang baik pihaknya terus berkolaborasi untuk menciptakan situasi pangan yang aman.
“Ini juga upaya kolaborasi dari Dinas lain seperti pertanian untuk mengatasi masalah kekeringan. Yang mana sudah mitigasi risiko sangat bagus, antisipasi bagaimana serangan hama juga pompanisasi di titik-titik daerah potensi agar panen tidak terganggu dan itu terus dilakukan sinergitas dengan baik,” pungkasnya.
Aan menambahkan, optimalisasi kolaborasi dan sinergitas juga dilaksanakan pada sarana produksi pertanian, infrastruktur dan komunikasi yang efektif kepada stakeholder termasuk masyarakat.