Oleh : HAIRUZAMAN
(Penulis Buku dan Praktisi Pers)
Dampak dari adanya fenomena badai El Nino, saat ini begitu dirasakan oleh masyarakat. Pasalnya, di beberapa daerah mengalami kekeringan akibat kemarau yang berkepanjangan. Sejauh ini, pemerintah telah berupaya untuk memberikan pasokan air bersih di beberapa wilayah yang mengalami krisis air bersih guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Celakanya, badai El Nino juga.berdampak buruk pada penghasilan para petani lantaran areal persawahan mengalami kekeringan. Akibatnya, para petani tak bisa untuk bercocok tanam lantaran kesulitan air.
Sementara itu, badai El Nino juga bisa memicu melonjaknya harga kebutuhan pokok (Sembako) di pasar. Tak ayal, sehingga daya beli masyarakat terhadap barang menjadi kian melemah.
Diketahui, El Nino merupakan fenomena iklim yang mengemuka di tengah-tengah perbincangan masyarakat. Hal ini terjadi akibat dari interaksi antara laut dan atmosfer yang membawa konsekuensi luas bagi pola cuaca, ekosistem dan perekonomian masyarakat.
Secara harfiah, El Nino berarti “anak kecil” dalam bahasa Spanyol. Merujuk pada pemanasan periodik suhu permukaan laut di bagian tengah dan timur Samudra Pasifik. Hal ini adalah bagian integral dari siklus iklim yang dikenal sebagai El Nino-Southern Oscillation (ENSO), Termasuk pasangannya yang lebih dingin yakni, La Nina.
Medio Oktober 2023 ini, di beberapa titik wilayah, terutama di Provinsi Banten, memang sudah mulai turun hujan. Kendati demikian, intensitas curah hujan tersebut terbilang masih sangat rendah.
Diprediksi musim hujan 2023 ini pada 699 ZOM di Indonesia yang menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah diprakirakan akan mengalami awal musim hujan pada bulan Oktober hingga Desember 2023, yakni sebanyak 477 ZOM (68,24%).
Tentu saja prakiraan tersebut cukup melegakan hati masyarakat, terutama wilayahnya yang selama ini mengalami krisis air bersih akibat dilanda musim kemarau yang berkepanjangan.
Mudah-mudahan badai El Nino akan segera berakhir. Sehingga masyarakat, terutama kalangan petani bisa beraktifitas seperti sedia kala. Selain itu diharapkan harga kebutuhan pokok di pasar juga akan kembali mormal. **