Oleh : HAIRUZAMAN
(Penulis ialah Pemerhati Non Formal Education)
Judul Buku : Jihad Pendidikan — Psiko Religiusitas Abah Thowil
Penulis : Dr. KH. A. Bazari Syam, M.Pdi.
Tebal Buku : 132 halaman.
Tahun Cetak : Cetakan Pertama 2024
iSBN : 978-602-269-628-5
Penerbit : Halaman Moeka Publishing
Selain sistem pendidikan formal (formal education) di sekolah dan pendidikan in formal (in formal education) di dalam keluarga, ternyata pendidikan non formal (non formal education) merupakan sebuah sistem pendidikan di luar sekolah seperti pondok pesantren (Ponpes) yang keberadaannya paling tertua di Indonesia. Bahkan, Ponpes ialah sebagai kawah candradimuka sistem pendidikan non formal yang mengakar kuat hingga sekarang ini. Melalui lembaga Ponpes pula dapat mengantarkan santrinya menjadi insan yang cerdas, mempunyai attitude (sikap) dan skills (ketrampilan) yang tak kalah dengan para lulusan sistem pendidikan formal.
Buku berjudul Jihad Pendidikan — Psiko Religiusitas Abah Thowil — yang ditulis oleh Dr. KH. A. Bazari Syam, M.Pdi, yang tak lain adalah salah satu cucu dan sekaligus pewaris dari seorang pelopor dan perintis pendidikan berbasis NU, KH. Thowil yang merupakan salah seorang murid Hadratussyekh KH. Hasyim Ashari, Ponpes Tebu Ireng, sebagai bukti kuatnya pendidikan Ahlusunnah Waljama’ah yang diaplikasikan oleh Nahdlatul Ulama (NU).
Tak heran, apabila sosok KH. A. Bazari Syam, tumbuh dewasa di lingkungan pondok pesantren yang berbasis pada Nahdlatul Ulama (NU) yang diwarisi oleh kakeknya KH. Thowil. Belakangan, KH. A. Bazari Syam, tak hanya berkutat di lingkungan Ponpes saja, melainkan ia pun mengembangkan ilmu agamanya melalui jalur pendidikan formal dengan mendirikan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Assalamiyah di wilayah Serang Timur.
Abah Bazari juga hidup di lingkungan Akademisi di UIN Sultan Maulana Hasanudin Banten dan sempat menjabat sebagai Kepala Kantor Kemenag Provinsi Banten sebelum memasuki masa purna tugas. Sementara di bidang organisasi, Abah Bazari sempat menjabat sebagai Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (NU) Provinsi Banten, Ketua Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama dan pada 2024, ia menakhodai Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Banten, menggantikan KH. Tb. Hamdi Ma’ani Rusydi, yang tutup usia ketika tengah melaksanakan ibadah haji di Arab Saudi, beberapa waktu lalu.
Dalam bukunya berjudul Jihad Pendidikan — Psiko Religiusitas Abah Thowil, pada BAB I, Abah Bazari mendeskripsikan kendati kehidupannya dalam iklim yang konservatif, namun keluarganya lebih cenderung disebut moderat dalam keberagaman kehidupan sosial kemasyarakatan terutama di kampung kelahirannya di Desa Cemplang, Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang, Banten. Sejak menimba ilmu agama Islam di Ponpes Tebu Ireng, Abah Thowil sudah akrab dengan kitab kuning sebagai literatur Islam. Sebut saja seperti, Matan Jurumiyah, Fathul Qarib, Bulughul Maram dan hadits Arba’in. Kemudian literatur itu diaplikasikan pula di Ponpes Assalamiyah dan diintegrasikan dengan mata pelajaran umum.
Dalam suasana pergolakan politik yang kian meruncing di tanah air, Abah Thowil mengikuti jejak Rasulullah yakni, diam adalah emas. Daripada ia harus menyampaikan sesuatu yang bertentangan dengan hati nurani. Sebab, hidup itu adalah sebuah pilihan. Uswah Hasanah yang diteladani oleh Abah Thowil itulah yang kemudian membekas pada diri Abah Bazari sebagai pewaris dan katalisator institusi pendidikan yang berbasis Nahdlatul Ulama (NU)
Dalam BAB 2, mengulas tentang Selayang Pandang Abah Thowil, BAB 3, Kualitas Spiritual Abah Thowil, BAB 4, Filsafat Pendidikan Abah Thowil, BAB 5, Refleksi tentang Karomah Abah Thowil, BAB 6, Pemikiran Al-Ghazali Vs Filsafat Barat, BAB 7, Cuci Otak dan Perang Peradaban, BAB 8, Pentingnya Kerukunan Bagi Anak Didik, BAB 9. MUI dan Gagasan Pesantren Lansia, BAB 10, Kiai Rifai Arief dari Perspektif Abah Thowil, BAB 11, Kerukunan dan Integritas Seorang Ulama, BAB 12, Dunia Sebagai Alat Menuju Akhirat, Epilog 1, Akademisi, Ulama dan Jawara Banten, Epilog 2, Ulama yang Intelektualis, dan Epilog 3, Ruhul Jihad Kiai Bazari di Dunia Pendidikan.
Buku dengan judul Jihad Pendidikan — Psiko Religiusitas Abah Thowil, yang ditulis Abah Bazari dinilai sangat bermakna spesifiknya bagi kalangan yang setiap harinya bersinggungan secara langsung dengan pendidikan non formal terutama Pondok Pesantren, yang berbasis NU. Termasuk pula bagi kalangan Akademsi, Aktivis Ormas Islam, dan bagi Pengurus NU maupun MUI serta yang lainnya. **